Jateng Dilanda Cuaca Ekstrem, Mohammad Saleh Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Mohammad Saleh

liputanbangsa.com Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem masih akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk berbagai daerah di Jawa Tengah, hingga 28 Agustus 2025.

Kondisi ini ditandai dengan hujan deras disertai petir dan angin kencang, yang berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan bahkan kerusakan infrastruktur.

Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, meminta pemerintah daerah untuk memperkuat langkah mitigasi bencana.

Ia menilai, kesiapan yang matang dari pemerintah daerah akan sangat menentukan dalam meminimalisasi risiko yang ditimbulkan.

“Pemerintah daerah harus sigap dalam menghadapi kondisi ini. Upaya mitigasi perlu ditingkatkan, baik melalui kesiapan infrastruktur, koordinasi antarinstansi, maupun langkah-langkah tanggap darurat di lapangan, kata dia.

Ditegaskan, mitigasi bukan hanya soal penanganan ketika bencana sudah terjadi, tetapi pencegahan.

Ia mendorong pemda untuk memastikan saluran air, drainase, dan fasilitas umum dalam kondisi baik, serta menyiagakan petugas di wilayah rawan bencana.

Selain pemerintah, Saleh juga menaruh perhatian besar pada peran masyarakat. Ia mengingatkan agar warga tetap waspada dan tidak menganggap remeh kondisi cuaca yang sewaktu-waktu bisa berubah ekstrem.

“Saya mengajak seluruh warga Jawa Tengah untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun pemerintah daerah,” ungkap Ketua DPD Golkar Jawa Tengah tersebut.

“Apabila berada di kawasan rawan, sebaiknya segera mengambil langkah antisipatif, misalnya tidak beraktivitas di luar ruangan saat hujan lebat atau menjauhi daerah tebing yang rawan longsor. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tegas Saleh.

Dengan kondisi ini, Saleh berharap pemerintah daerah tidak menunggu terjadinya bencana untuk bergerak. Sistem peringatan dini, jalur evakuasi, hingga kesiapan posko darurat harus dipastikan berjalan efektif.

“Kerja sama semua pihak sangat penting, baik pemerintah, aparat, maupun masyarakat. Kita tidak bisa menyepelekan situasi ini karena dampaknya bisa luas, mulai dari korban jiwa, kerusakan lingkungan, hingga gangguan aktivitas ekonomi,” imbuh Saleh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *