Tak Punya Lahan, Pasokan Beras DKI Bergantung dari Daerah – Liputan Online Indonesia

JAKARTA, liputanbangsa.comPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasok semua beras dari luar daerah.

Terbesar, pasokan beras berasal dari Indramayu, Jawa Barat melalui skema kerja sama antardaerah (KSD).

“95 persen lebih ya warga DKI Jakarta sangat bergantung sekali sama daerah. Kenapa? Karena kita tidak punya lahan, nah langkah yang dilakukan karena kita tidak punya lahan kita harus bermitra,” kata Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta Food Station Pamrihadi di Balai Kota, Senin (14/8/2023).

Menurut Pamrihadi, beras Indramayu tergolong memiliki kualitas yang baik.

Per hektarenya mampu menghasilkan hingga 7 ton beras. Jumlah ini, lebih banyak apabila dibandingkan dengan daerah mitra lainnya.

“Satu, kualitasnya bagus, kemudian panen per hektarenya bagus, panen per hektare di Indramayu bisa mencapai 7 ton, 7,5 ton, kalau di daerah lain dikatakan lah 5 setengah ton sampe 6 ton ini di Indramayu bisa sampe 7 ton, 7,5 ton,” jelas Pamrihadi.

Selain itu, Pamrihadi menyebut beras yang diproduksi Indramayu berasal dari 100 persen gabah. Gabah yang bagus, kata dia, bisa menghasilkan 54,55 persen beras yang bagus.

“Tapi kalau di daerah lain dari 100 persen paling hasilnya 53 persen,” ujar dia.

Tak hanya Indramayu, pasokan beras Food Station juga berasal dari daerah Jawa Barat lainnya, mulai dari Subang, Karawang. Kemudian di Jawa Timur, ada di Ngawi.

Lebih lanjut, DKI Jakarta juga memasok beras dari Sumatera Selatan, antara lain dari Ogan Komering Ilir, Ogan Komering ulur, Palembang, hingga Lampung.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *