Viral KIP Kuliah Bikin Mahasiswa Jadi Hedon Lupa Kebutuhan Pendidikan – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPenerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah seringkali menjadi sasaran amarah mahasiswa jalur reguler.

Hal ini terjadi karena ada oknum yang menyalahgunakan bantuan biaya pendidikan tersebut untuk gaya hidup mewah, seperti nongkrong di kafe mahal atau membeli gadget mahal.

Baru-baru ini, media sosial ramai dengan kasus mahasiswa KIP Kuliah yang memamerkan gaya hidup mewah.

Seorang mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang diketahui bernama Cantika Mutiara Johani mengundurkan diri dari program KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah.

Cantika mengundurkan diri usai viral di media sosial karena dianggap menyalahgunakan bantuan tersebut.

Cantika diketahui merupakan seorang selebgram dengan akun Instagram @cantiamje dan memiliki pengikut mencapai 139 ribu orang.

Sebelumnya, akun base Twitter @undipmenfess mengunggah status pada 29 April 2024 yang berisi kekecewaan atas Cantika yang menerima KIP Kuliah namun hidup mewah.

“Jujur, nggak nyangka banget. Aku dikasih tahu juga penerima KIP-K. Kecewa banget, padahal bisa mengundurkan diri.”

Unggahan tersebut dilengkapi tangkapan layar akun Instagram Cantika yang menunjukkan gaya hidup mewahnya.

Netizen pun ramai-ramai mengecam Cantika dan mendesaknya untuk mengundurkan diri dari KIP Kuliah.

Etika Penggunaan Bantuan Biaya Pendidikan

Penerima KIP Kuliah harus memahami etika dalam menggunakan bantuan biaya pendidikan.

Bahwa bantuan dari pemerintah ini bukan untuk gaya hidup mewah, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan.

Penerima KIP Kuliah harus sadar diri bahwa mereka menggunakan uang rakyat.

Bantuan biaya hidup KIP Kuliah sejatinya untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti biaya kos dan kebutuhan perkuliahan.

Apabila kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi, sebaiknya mahasiwa mencari beasiswa lain untuk membayar UKT.

Penerima KIP Kuliah juga harus sadar akan tanggung jawab mereka.

Mahasiwa bijaknya menggunakan bantuan ini sesuai dengan tujuannya.

Hindari penyalahgunaan yang dapat memicu amarah dan stigma negatif.

Kerjasama antar mahasiswa juga penting untuk saling mengingatkan dan mendukung.

 

Keunggulan KIP Kuliah

Program Indonesia Pintar (PIP) melalui KIP Kuliah hadir sebagai angin segar bagi generasi muda Indonesia yang ingin menggapai mimpi kuliah di perguruan tinggi.

Beasiswa ini tak hanya membebaskan biaya kuliah, tetapi juga memberikan subsidi biaya hidup bulanan bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan ekonomi dan akademik.

Melansir dari Kemdikbud.go,id, dibandingkan Bidikmisi, KIP Kuliah menjangkau lebih banyak penerima dengan target 400.000 mahasiswa baru di tahun 2020.

Tak hanya itu, KIP Kuliah membuka gerbang yang lebih lebar bagi mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan vokasi.

Berikut keunggulan dan keistimewaan KIP Kuliah

  1. Jumlah Penerima Lebih Besar

KIP Kuliah menjangkau lebih banyak mahasiswa dibandingkan Bidikmisi, membuka kesempatan bagi lebih banyak generasi muda untuk mengenyam pendidikan tinggi.

  1. Membuka Akses Pendidikan Vokasi

KIP Kuliah memberikan akses yang lebih luas bagi mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan vokasi, mempersiapkan mereka dengan keahlian siap kerja.

  1. Terintegrasi dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar

KIP Kuliah sejalan dengan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi dan minat mereka.

  1. Pembiayaan Lengkap

KIP Kuliah tak hanya membebaskan biaya kuliah, tetapi juga memberikan subsidi biaya hidup bulanan sebesar Rp 700.000/bulan yang disesuaikan dengan wilayah masing-masing.

Selain itu, KIP Kuliah juga membebaskan biaya pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi dan UTBK bagi siswa yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Jangka Waktu KIP Kuliah yang Fleksibel

Lama penerimaan KIP Kuliah disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh, yaitu:

  • Sarjana (S1): maksimal 8 semester
  • Diploma Empat (D4): maksimal 8 semester
  • Diploma Tiga (D3): maksimal 6 semester
  • Diploma Dua (D2): maksimal 4 semester
  • Diploma Satu (D1): maksimal 2 semester

Bagi mahasiswa program profesi, seperti dokter, dokter gigi, dokter hewan, ners, apoteker, dan guru, KIP Kuliah berlaku maksimal 4 semester.

KIP Kuliah merupakan wujud komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan tinggi yang berkualitas dan merata bagi seluruh anak bangsa.

Dengan dukungan KIP Kuliah, generasi muda Indonesia dapat meraih mimpi mereka dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *