Woro Widowati Ada di New York Times, Kampanye EQUAL dalam Spotify – Liputan Online Indonesia

woroWoro Widowati Ada di New York Times, Kampanye EQUAL dalam Spotify - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.antaranews

liputanbangsa.com Woro Widowati tampil di billboard raksasa New York Times Square, Amerika Serikat akhir-akhir ini. Hal itu karena Woro merupakan salah satu bintang yang diperkenalkan Spotify dalam rangkaian kampanye EQUAL.

“Terharu dan juga bangga karena akhirnya bisa membuktikan bahwa musisi daerah bisa tampil di platform international dan lebih dikenal masyarakat mancanegara,” kata Woro dalam siaran resminya, Sabtu.

“Aku sangat berterima kasih pada Believe AS. Melalui mereka, aku jadi punya banyak pengalaman dan menambah wawasan. Lalu, dampak terhadap karirku juga sangat-sangat besar di mana dulu aku cuma dikenal sebagai penyanyi cover lagu daerah sekarang karena EQUAL banyak orang di luar negeri yang mengenal lagu-lagu Jawa terutama dangdut,” imbuhnya.

Sebelum Woro, ada Nadin Amizah, NIKI, Mahalini hingga Lyodra yang dipilih Spotify untuk merepresentasikan musisi perempuan Indonesia dalam kampanye EQUAL.

Sebagai upaya untuk mendukung perkembangan artis dan content creator perempuan di seluruh aset Spotify, Kampanye EQUAL dijalankan.

Tercatat sebanyak 400 lebih artis dan content creator di seluruh dunia telah menjadi bagian dari kampanye tersebut, Woro Widowati salah satunya. Dengan adanya kampanye itu, dapat mengantarkan karya-karya mereka untuk bisa dipaparkan ke lebih banyak pendengar yang berdomisili di berbagai penjuru dunia.

Pencapaian besar dicapai Woro Widowati, di Spotify, dengan mencatat statistik pendengar yang luar biasa besar. Lebih dari 50 juta kali karya musiknya diputar, yakni Dalan Liyane, Menepi, Aku Ikhlas dan Ikhlas Ngenteni. Alhasil, Woro menjadi artis pop Jawa pertama yang berhasil mendapatkan highlight focus model ini.

Selaku mitra yang menaungi karya-karya Woro Widowati, Believe Artist Services (Believe AS) berupaya melakukan peningkatan kualitas dan potensi artis-artis hyperlocal lewat serangkaian strategi pemasaran, produksi dan promosi.

“Kami merasa perlu untuk memberi fokus pada lini musik ini. Karena memang, secara nyata, pendengarnya banyak. Seiring bergeraknya penetrasi internet dalam medium yang dinamis, banyak potensi yang bisa digali. Dan kami ingin ikut serta mengembangkan musik Indonesia yang inklusif, yang mencakup berbagai macam lini, genre, masyarakat dan lintas kota,” ucap Head of Artist Services Indonesia dari Believe AS, Fajar Putra Jaya.

Hasil baik pun mulai muncul ketika perhatian khusus diberikan kepada musik hyperlocal dengan menciptakan editorial khusus, memberi highlights playlist serta rekomendasi aktif pada pendengar oleh berbagai macam Digital Streaming Platform (DSP).

“Ini eranya para musisi hyperlocal. Apa yang terjadi dengan Spotify dan Woro Widowati adalah salah satu contoh bagus untuk kita semua, bagaimana potensinya ternyata bisa sangat besar,” lanjut Fajar Putra Jaya. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *