Bom Aktif Sisa Perang Dunia Ditemukan di Malang, Berat 45 Kg Bertuliskan Tahun 1918 – Liputan Online Indonesia

MALANG, liputanbangsa.com – Kronologi penemuan bom jenis Aircraft aktif di sebuah aliran sungai di Dusun Krajan, Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (14/7/2024).

Bom aktif yang diduga sisa zaman perang dunia I itu, ditemukan seorang warga Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, bernama Slamet Munajat (43).

Menurut Kasihumas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, penemuan bom berawal ketika Slamet sedang menyusuri aliran Sungai Dusun Krajan.

Saat itu, Slamet sedang mencari besi bekas.

“Bom pertama kali ditemukan oleh pencari besi tua asal Pakis yang saat itu sedang menyusuri sungai dengan metal detector,” kata Dicka ketika dikonfirmasi, Senin (15/7/2024)..

Pada pukul 15.30 WIB, metal detector yang digunakan Slamet berbunyi, menandakan terdapat logam di dasar sungai yang dangkal.

Setelah diperiksa, Slamet menemukan sebuah benda.

“Setelah diperiksa, ditemukan sebuah benda besar yang diduga sebagai bom,” ungkapnya saat ditemui, Senin (15/7/2024).

Mengetahui benda tersebut berbahaya, Slamet pun segera melapor ke pihak Polsek Jabung.

Lantas, Jajaran Polsek Jabung memasang garis polisi di lokasi penemuan dan berkoordinasi dengan Unit Jibom Satbrimobda Polda Jatim.

“Segera melakukan pengamanan di lokasi untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kasihumas Polres Malang membenarkan adanya penemuan bom aktif peninggalan perang dunia pertama.

Ketika diperiksa, Dicka mengatakan, bom tersebut bertulisan tahun 1918.

Adapun panjangnya 90 sentimeter (Cm) dengan diameter 18 cm, sedangkan beratnya mencapai 45 kilogram.

Bom Dimusnahkan

Pada Senin (15/7/2024) hari ini, Tim Penjinak Bom Gegana Satbrimob Polda Jatim melakukan pemusnahan atau disposal.

Pemusnahan tersebut, dilakukan di lahan kosong Dusun Busu di Desa Slampangrejo, Kecamatan Jabung, pukul 10.00 WIB.

“Sebelum pemusnahan, kami telah melakukan sterilisasi dengan memastikan tidak ada warga yang berada dalam radius dekat pemusnahan,” Ipda Dicka Ermantara.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *