Belum Tayang, Film Thaghut Dapat Somasi dari Komunitas Dukun – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com Film Thaghut diketahui belum tayang di bioskop, namun malah mendapat sedikit sandungan.

Pasalnya, film yang dibintangi Arbani Yasiz, Ria Ricis, dan Yasmin Napper, mendapat somasi dari kelompok dukun yang mengatasnamakan diri sebagai Dukun Putih.

Dwi Lestari, pemelihara Kejawen sekaligus perwakilan dari rekan-rekan yang mengatasnamakan Dukun Putih melayangkan surat somasi lantaran keberatan dengan narasi yang dibuat rumah produksi Leo Pictures yang menganggap negatif perdukunan.

Padahal, menurut Dwi Lestari, tidak semua dukun negatif karena faktanya ada kelompok dukun yang baik dan jauh dari perilaku syirik atau melenceng dari ajaran agama.

“Tindakan menggeneralisasi menjadikan profesi dukun seolah-oleh semuanya adalah tindakan yang salah dan keji. Ini tentu sangat merugikan secara materil dan imateril bagi pihak-pihak yang kami disebut sebagai Dukun Putih,” ujar Dwi Lestari dalam keterangannya, Selasa (28/8).

Dwi Lestari sangat keberatan jika praktik perdukunan semuanya dianggap menyimpang karena ada beberapa kategori dukun yang dianggap positif.

Dia pun menyebut beberapa kategori dukun yang baik yaitu dukun pijat, dukun bayi, dukun reog, dukun manten, hingga dukun suwuk.

Somasi yang dilayangkan ini bertujuan untuk meminta rumah produksi Leo Pictures memberikan klarifikasi atas narasi yang terkesan melakukan generalisasi perdukunan melampaui batas.

Dwi Lestari menyebut, apabila somasi tidak ditanggapi, pihaknya akan mengambil langkah hukum mengingat profesi perdukunan secara keseluruhan terkena imbas dari promosi film Thaghut arahan sutradara Bobby Prasetyo.

Film Thaghut yang dibintagi Arbani Yasiz, Ria Ricis, dan Yasmin Napper.

Film ini menceritakan tentang Ainun (Yasmin Napper) yang akhirnya mengetahui bahwa dukun terkenal bernama Abah Mulya (Whani Darmawan) ternyata adalah ayah kandungnya.

Dia mengetahui fakta itu setelah semuanya terlambat setelah Abah Mulya meninggal dunia secara misterius.

Ainun kemudian memutuskan pergi untuk melihat ayahnya pertama sekaligus yang terakhir kali.

Di luar dugaan, Ainun diharuskan untuk melanjutkan ajaran sesat ayahnya dan bertentangan dengan keyakinan keimanan yang fondasinya dibangun sejak dia masih di pesantren.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *