SEMARANG, liputanbangsa.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Kota Semarang masih akan dilanda cuaca buruk lima hari ke depan. Tingkat kelembapan di Kota Semarang diperkirakan mencapai 75 hingga 90 persen.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, dengan kecepatan angin 10 sampai 20 kilometer per jam, juga akan melanda Kota Semarang pada Kamis (29/12/2022), Jumat, Sabtu, hingga Selasa (03/01/2023).
Dari informasi itu, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir jadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Sebagai langkah antisipasi, pengoptimalan pompa air di beberapa titik rawan banjir juga dilakukan.
Titik pompa air yang akan dioptimalkan terdapat di Sungai Sringin dan Sungai Tenggang.
Dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, mengungkapkan 11 pompa yang ada di dua sungai tersebut akan dioperasikan dalam 24 jam.
Lebih rinci, Mbak Ita sapaan akrabnya menjelaskan, di Sungai Tenggang ada 6 pompa air. Sedangkan di Sungai Sringin terdapat 5 pompa air yang siaga saat debit air sungai tinggi.
“Kondisi pompa air tersebut sudah prima. Selain 11 pompa air tersebut, kami akan menambah satu pompa portabel,” terangnya, Rabu (28/12/2022).
Mbak Ita juga menjelaskan, Senin (26/12) lalu, beberapa wilayah di Kota Semarang dilanda banjir.
Wilayah terdampak itu ada di Genuk, Muktiharjo Kidul, Tlogosari hingga Gebanganom.
Penyebab banjir sendiri diketahui, karena penyambung jalan masuk (PJM) atau jembatan yang dibangun warga, menggangu kelancaran saluran air.
“Kami sudah koordinasikan dengan warga untuk membongkar beberapa PJM. Warga juga setuju, tinggal menunggu waktu yang pas,” tambahnya. (dian/lbi)