Demokrat Buka Suara Soal Alasan Gagal Koalisi Bareng PDIP – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPartai Demokrat gagal berkoalisi dengan PDIP.

Mereka memutuskan untuk kali ketiga mendukung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bacapres di 2024.

Demokrat sempat membuka peluang merapat ke PDIP. Bila itu terjadi, ini akan menjadi sejarah karena sudah 20 tahun hubungan Demokrat dan PDIP di level nasional cukup hangat.

Lantas mengapa Demokrat gagal berkoalisi dengan PDIP?

Wasekjen Demokrat Renanda Bachtar mengatakan, sebelum memutuskan mendukung Prabowo, mereka juga berkomunikasi dengan PDIP.

Hasilnya, respons dari Prabowo jauh lebih cair dibanding respons PDIP.

“Memang yang sangat responsif itu dari Pak Prabowo. Tiap kita komunikasi selalu direspons cepat dan kemudian sampai ada ketemuan berkali-kali sebelum sampai kita memutuskan itu,” kata Renanda ketika dikonfirmasi, Selasa (19/9).

“Nah, sementara dari dari PDIP mungkin karena kesibukan Mbak Puan mungkin Bu Megawati juga belum memberikan arahan sehingga dalam 2 minggu lebih kita belum bisa berkomunikasi langsung dengan Mbak Puan,” jelas dia.

Wasekjen Partai Demokrat, Renanda Bachtar. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Renanda menjelaskan, berbagai langkah sudah dicoba agar Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dapat bertemu lagi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

“Sekalipun sudah lewat Mas Ganjar, Sekjen Hasto berkali-kali, kemudian lewat senior-senior Mas Utut, Charles Honoris, termasuk Ketua Tim Pemenangan juga Arsjad, juga kita komunikasi,” jelas Renanda.

“Prinsipnya kita minta ketemu langsung dengan Mbak Puan gitu, untuk bisa bicara lebih jauh, lebih dalam,” tutur dia.

Lebih jauh, ketika disinggung penyebab Demokrat gagal koalisi dengan PDIP karena masalah komunikasi.

Renanda mengatakan sebenarnya ada banyak faktor.

“Enggak juga, karena memang kita lebih intens dan Pak Prabowo lebih responsif jadi kita kan makin akhirnya mendapat kejelasan seperti apa, bagaimana kita diterima koalisi ini kemudian bagaimana konsepsi Koalisi Perubahan kita diterima atau tidak yang ternyata direspons baik,” kata Renanda.

 

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *