liputanbangsa.com – Memasuki H-37 Peringatan HUT RI ke 79, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut penyelesaian pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi dalam konferensi pers secara online menegaskan kesiapan pelaksanaan upacara hari kemerdekaan yang untuk pertama kalinya akan dilakukan di Ibu Kota Negara, Kalimantan Timur.
“Pembangunan Istana Negara pada akhir Juli sebagian besar ruangan sudah fungional untuk digunakan. Untuk pelaksanaan upacara HUT RI sudah bisa 100 persen digunakan yang mampu menampung 8.000 orang,” kata Imam Santoso kepada pers lewat zoom meeting.
Imam mengatakan bahwa sebagian besar ruangan di Istana Negara, terutama ruang-ruang utamanya dapat fungsional pada akhir bulan ini.
Diungkapkan bahwa pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dimulai 2022 memang memiliki masa kontrak bervariasi dengan tahapan penyelesaian mulai dari Agustus hingga awal 2025.
Pembangunan infrastruktur dasar yang ditangani PUPR meliputi pembangunan kantor pemerintahan, kawasan hunian, konektivitas jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan akses menuju KIPP dari luar, penyediaan sumber daya air dan drainase sertra air minum dan sanitasi. Untuk zona 1A dikembangkan di atas lahan seluas 420 hektare.
“Salah satu infrastruktur yang dibangun adalah konektivitas jalan sepanjang 220 kilometer telah selesai,” imbuh Imam.
Dia mengungkapkan bahwa total areal yang dikembangkan di kawasan IKN mencapai 256.142 hektare, sementara pengembangan tahap I meliputi 6.671 hektare yang terbagi dalam tiga zona, yakni Zona 1A, 1B, dan 1C.
“Ini terbagi dalam tiga area, yakni ruang terbuka hijau 65 persen, fungsi non hunian 20 persen dan sisanya 15 persen fungsi hunian,” katanya.
Kementerian PUPR saat ini fokus menyiapkan infrastruktur dasar di zona 1A di areal 420 haktere yang didalamnya meliputi Istana Negara, Pusat Pemerintahan dan Hunian Aparatur Sipil Negara (ASN).
Secara keseluruhan progres pembangunan zona 1A telah mencapai di atas 80 persen dengan total anggaran selama 3 tahun yang telah digelontorkan mencapai Rp 83,4 triliun.
(ar/lb)