KENDAL, liputanbangsa.com – Untuk mendukung pengembangan budi daya ikan di wilayah pesisir, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal menggelar pelatihan budi daya ikan nila salin berkelanjutan.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 pembudidaya ikan perwakilan kelompok dari wilayah pesisir Kendal dan berlangsung selama tiga hari, yaitu 29-31 Oktober 2024.
Pelatihan ini mengombinasikan sesi teori dengan kunjungan lapangan, bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan budi daya nila salin yang ramah lingkungan dan berdaya saing.
Ikan nila salin adalah varietas ikan nila yang dikembangkan dari spesies nila air tawar, dengan kemampuan adaptasi terhadap kadar salinitas air yang lebih tinggi, bahkan hingga >20%.
Hal ini dimungkinkan berkat sifat euryhaline yang dimiliki ikan nila yang membuatnya mampu bertahan dalam rentang salinitas yang lebih luas dibanding ikan air tawar lainnya.
Varietas ini diharapkan dapat dimanfaatkan di lahan-lahan pesisir yang sebelumnya kurang cocok untuk budi daya ikan air tawar.
Acara pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan ahli. Prof. Dr. Ir. Slamet Budi Prayitno dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membawakan materi mengenai Manajemen Pengelolaan Hama dan Penyakit dalam Budi Daya Ikan Nila Salin.
Sementara itu, Anton Mardiyanto, S.Pi., dari Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Payau (BBPBAP) Jepara memberikan pelatihan terkait “Teknik Pembenihan, Pendederan, dan Pembesaran dalam Budi Daya Ikan Nila Salin.”
Saat membuka pelatihan, Sekretaris DKP Kendal, Joko Suprayoga, S.Pi., M.M., menegaskan bahwa pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pembudidaya ikan di pesisir Kendal.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat lebih memahami manajemen budi daya yang berkelanjutan dan memperkuat daya saing usaha mereka,” ujar Joko Suprayoga.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah nyata untuk mengoptimalkan potensi perikanan lokal yang ada di Kendal, khususnya di wilayah pesisir.
“Dengan pengelolaan yang tepat, kita dapat mendorong peningkatan produksi perikanan, yang pada akhirnya akan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, DKP Kendal berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas produksi budi daya ikan nila salin secara berkelanjutan.
Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan lahan pesisir yang tidak terpakai, sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.
(ar/lb)