Kasus Cacar Monyet di Indonesia Naik Akibat Perilaku Seks Berisiko – Liputan Online Indonesia

JAKARTA, liputanbangsa.com Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan salah satu faktor penyebab kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia terus mengalami peningkatan lantaran perilaku seks berisiko.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, total kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi 9 per Selasa (24/10/2023).

Pada 13 Oktober 2023, dikonfirmasi ada 1 kasus cacar monyet di Indonesia. Kemudian per 22 Oktober 2023, tercatat ada 7 kasus baru atau total 8 kasus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, pasien yang terinfeksi monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko.

“Saat ini kami sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” terang Maxi, seperti dikutip dari Sehatnegeriku (23/10/2023).

Untuk diketahui, celah penularan cacar monyet salah satunya lewat perilaku seks yang berisiko atau tidak aman.

Sebab, virus penyakit ini menyebar dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit atau bekas luka penderita yang terinfeksi.

Virus cacar monyet juga dapat menular dari ibu hamil ke janin lewat plasenta; atau saat menyentuh benda yang terkontaminasi cairan atau luka tubuh, seperti pakaian, handuk, atau seprai.

Setelah terinfeksi penyakit ini, gejala cacar monyet yang dapat muncul di antaranya : Lesi dan ruam kemerahan Demam Pembesaran kelenjar getah bening Nyeri tenggorokan Nyeri otot (myalgia) Sulit menelan.

Tindak lanjut penanganan kasus cacar monyet Karena bertambahnya kasus pada tahun ini, Maxi mengatakan bahwa Kemenkes bergegas melakukan upaya penanggulangan.

Setidaknya ada 3 upaya yang dilakukan, yaitu upaya surveilans, terapeutik, dan vaksinasi. Upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.

Terapeutik dilakukan dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus Mpox, serta pemantauan kondisi pasien.

Selanjutnya, Kemenkes juga akan melakukan vaksinasi cacar monyet terutama pada kelompok berisiko tinggi.

Di tahap awal vaksinasi, penerima vaksin cacar monyet utamanya laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis, dengan atau tanpa status positif HIV.

Menurut Penjelasan Ahli Pemberian vaksin cacar monyet dimulai pada 24 Oktorber 2023 di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yakni klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Vaksin monkeypox ini diberikan dalam 2 dosis dengan interval 4 minggu. Adapun jenis vaksin monkeypox yang digunakan adalah vaksin impor yang diproduksi Bavarian Nordic, Denmark dengan merk dagang JYNNEOS kemasan dosis tunggal.

Vaksin tersebut telah memiliki Sertifikat Kelulusan Vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) per 17 Maret 2023.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *