Kisah Tukang Daging Sahabat Nabi Musa di Surga, Lelaki Berbakti – Liputan Online Indonesia

ByRedaksi

25 Januari 2023

Kisah tukang daging sahabat Nabi Musa yang akan bertemu di Surga. Sahabat Nabi Musa ini adalah seorang tukang daging di pasar yang kisahnya cukup menyentuh. Pedagang daging ini memiliki amalan mulia yang bisa kita jadikan sebagai contoh.

Lelaki tersebut hanyalah manusia biasa yang mencari rezeki dengan menjual daging di pasar. Namun, karena amalan baiknya, lelaki ini bisa menjadi teman Nabi Musa ketika di surga nanti.

liputanbangsa.com: Hassan bin Tsabit, Penyair Kesayangan Nabi Muhammad SAW!

Sangat Menyentuh, Kisah Tukang Daging Sahabat Nabi Musa

Pada suatu ketika, Nabi Musa duduk merenung dan ingin mengetahui siapakah teman duduknya kelak saat di surga. Karena merasa penasaran, Nabi Musa akhirnya berdoa dan meminta kepada Allah untuk menunjukkan siapa teman surganya kelak.

Setelah Nabi Musa berdoa, akhirnya Allah mengabulkan permintaan tersebut untuk menjawab rasa penasaran Nabi Musa terhadap teman surganya.

Nabi Musa dapat Petunjuk dari Allah Tentang Teman Surganya

Setelah berdoa,  akhirnya Allah memberikan petunjuk kepada Nabi Musa agar bergerak dan berjalan menuju ke sebuah pasar.

Dalam petunjuk tersebut, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk menemui laki-laki penjual daging. Allah juga telah menjelaskan ciri-ciri orang tersebut. Orang itulah yang nantinya akan menemani Nabi Musa saat berada di surga.

Nabi Musa Pergi ke Pasar Mencari Penjual Daging

Sesudah Allah memberikan ciri-ciri orang tersebut kepadanya, akhirnya Nabi Musa bergegas menuju ke pasar dengan tujuan mencari penjual daging dengan ciri-ciri tersebut.

Setelah beberapa waktu, akhirnya Nabi Musa melihat ada seorang laki-laki penjual daging. Ia sedang menyisihkan sedikit daging dagangannya sendiri.

Penjual tersebut menyisihkan sepotong daging dan memasukkan daging tersebut ke dalam keranjang.  Melihat kejadian ini, akhirnya Nabi Musa bertanya pada penjual daging itu.

Nabi Musa bertanya apakah pria tersebut akan menerima tamu. Kemudian, pria penjual daging menjawab jika dia memang akan menerima tamu.

liputanbangsa.com: Sifat Mulia Abu Bakar yang Bisa Jadi Teladan bagi Umat Islam

Penjual Daging Mengajak Nabi Musa ke Rumahnya

Setelah bertanya-tanya pada lelaki penjual daging, akhirnya lelaki tersebut mengajak Nabi Musa untuk pergi ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Nabi Musa melihat pria tersebut sangat sibuk memasak daging yang telah ia sisihkan ke keranjang tadi.

Setelah daging tersebut matang, lelaki tersebut segera mengambil tempat makan dan segera menyuapi seorang nenek yang tua renta. Nenek yang ia suapi sudah tidak mampu duduk sendiri, menandakan jika usianya sudah terlalu tua.

Tidak hanya menyuapi nenek tua tersebut, bahkan lelaki penjual daging ini juga rela mengunyahkan daging yang keras. Tujuannya supaya daging keras tersebut bisa menjadi lembut sebelum menyuapkan ke nenek tua tersebut.

Nenek tua ini sudah tidak mampu mengunyah daging yang keras. Sebab, ia sudah sangat tua sehingga tidak memiliki gigi.

Setelah selesai menyuapi makanan hingga sang nenek kenyang, lelaki tersebut segera memberikan minum sampai sang nenek tersenyum merasa puas.

Kisah tukang daging sahabat Nabi Musa ini memang mulia. Setelah selesai menyuapi nenek hingga kenyang, lelaki tersebut juga menggendong nenek kembali ke tempat tidurnya.

Nabi Musa Melihat sang Nenek Berdoa

Pada saat nenek tua tersebut selesai makan, Nabi Musa melihat sendiri nenek tersebut menggerakkan bibirnya sambil mengatakan suatu ucapan. Meskipun ucapan nenek tersebut tidak begitu jelas, akan tetapi Nabi Musa bisa memahami apa yang telah nenek tersebut ucapkan saat itu.

Adapun isi doa atau ucapan nenek tersebut yaitu dia berdoa kepada Allah SWT supaya anaknya yang merupakan penjual daging tersebut bisa menjadi teman surga Nabi Musa nantinya.

Hingga pada saatnya, Nabi Musa menanyakan kepada lelaki penjual daging tersebut mengapa ia memperlakukan nenek tua tersebut dengan sangat mulia.

Akhirnya lelaki tersebut menjawab, jika nenek tua renta itu adalah ibu kandungnya yang sudah sangat lemah. Bahkan, sang ibu tersebut sudah tidak mampu berdiri sendiri. Sehingga ia selalu membantunya kemanapun.

liputanbangsa.com: Syurahbil bin Hasanah, Sahabat Nabi yang Meninggal Karena Wabah

Sampai pada saatnya, Nabi Musa memberitahu pada laki-laki penjual daging tersebut jika ia merupakan orang yang akan menjadi sahabatnya nanti.  Nabi Musa juga berdoa agar perjalanan mereka nantinya akan Allah mudahkan.

Kisah tukang daging sahabat Nabi Musa ini memang bisa kita jadikan sebagai contoh. Terutama ketulusannya dalam merawat orang tua yang sudah renta usianya. Berbakti kepada orang tua menjadi salah satu amalan ahli surga. (lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *