[ad_1]
KOTA, liputanbangsa.com – Kolektor Jersey Timnas Indonesia (KJTI) menggelar pameran jersey di Garasi Tirtodipuran pada 22-27 Desember. Pameran tersebut akan menampilkan berbagai jersey dari awal Piala Tiger tahun 1996 sampai jersey yang akan digunakan AFF tahun ini. Hal ini dilakukan untuk menyambut AFF 2022 yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Founder KJTI Budi Frastio mengatakan, dalam pameran ini, semua jersey yang dia bawa adalah original. Jersey tersebut dia dapatkan dengan berbagai cara, bahkan ada yang diberikan langsung oleh sang pemain.
“Untuk mendapatkan jersey ini, saya mencarinya dari fans base supporter, saudara, dan dari kegiatan amal eranya Bambang Pamungkas dan Bima Sakti. Karena waktu itu sering melakukan kegiatan amal dengan menjual jersey, dan ada juga yang langsung kita dikasih oleh pemain,” ujarnya, Kamis (22/12/22).
Menurutnya, terdapat dua jersey paling sulit didapatkan. Yakni jersey Sea Games motif Madura tahun 1999 dan jersey Bima Sakti di Piala Tiger tahun 1998, yang terkenal dengan tragedi sepak bola gajah dan baru dia dapatkan tahun lalu.
“Untuk jersey yang Bima Sakti tahun 1998 ini saya sudah tahu siapa yang memilikinya sejak lama. Namun saya sudah menggoda untuk menjualnya dia tidak mau, dan akhirnya dia mau melepas jersey yang iconic ini tahun Kamis (22/12/22),” terangnya.
Walaupun jersey ini dari tahun 1996, namun perawatannya cukup mudah karena nama setnya lebih kuat. Karena bahannya dari cat rubber, kain dijahit ulang sehingga jersey-nya tidak sulit perawatannya.
“Beda dengan Jersey tahun 2008 ini, agak sulit karena nama setnya lebih ringan dan lengket. Serta jika terkena angin yang secara menerus akan mengubah warnanya sablonnya,” ungkapnya. (cr4/lbi)
[ad_2]
Beranda