Makam Syuhada Uhud Menyimpan Jasad Syahid di Jalan Allah – Liputan Online Indonesia

ByRedaksi

27 Desember 2022

Makam Syuhada Uhud merupakan tempat bersejarah dalam Islam. Lebih tepatnya makam tersebut merupakan tempat yang menyimpan jasad orang-orang yang telah berjasa dalam Perang Uhud. Wafatnya sang pejuang yang membela agama Islam mencerminkan adanya keteguhan hati mereka dalam beriman serta Islam.

Khususnya selama Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Ia merupakan salah satu orang yang gemar memakai hartanya di jalan Allah.

Bukan hanya harta benda, namun terdapat salah satu sahabat nabi yang juga membuktikan jiwa serta raganya demi tegaknya agama Allah tersebut.

Salah satunya adalah Amr Bin Jamuh. Sahabat nabi tersebut mempunyai keistimewaan dalam hal perjuangan fisiknya demi agama Islam.

liputanbangsa.com: Batu Cincin Rasulullah, Terbuat dari Perak dan Batu Habasyah

Kakinya pincang sehingga orang-orang banyak menganggap bahwa Amr bin Jamuh kurang pantas ikut terjun untuk berperang di jalan Allah.

Amr bin Jamuh juga pernah meminta-minta kepada Baginda Nabi supaya dirinya mendapat izin untuk turut berperang. Tetapi, Baginda Nabi tidak mengizinkan dan memintanya supaya tetap tinggal di Madinah.

Makam Syuhada Uhud Menjadi Saksi

Kesempatan untuk Amr Bin Jamuh mengikuti Perang Badar sudah lewat. Sekarang ini tibalah panggilan untuk ikut Perang Uhud.

Setelah sahabat nabi tersebut mendengarkan seruan umum, ia segera mendatangi Rasulullah. Dia kembali memohon supaya diizinkan untuk bergabung.

Amr Bin Jamuh mengatakan bahwa anak-anaknya sudah menghalangi supaya ia tidak ikut berjihad dengan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Padahal sebenarnya ia sangat ingin ikut Perang Uhud meskipun dengan kondisi kaki yang pincang. Tetapi ia menginginkan surga.

Mendengar permintaan dari sahabatnya tersebut akhirnya Rasulullah mengizinkan Amr Bin Jamuh.

Setelah mendengarkan jawaban rasulullah yang mengizinkan, terlihat wajah cerah dari Amr Bin Jamuh dan ia juga cepat-cepat untuk mengambil senjatanya. Setelah mengambil senjata ia lantas ikut dalam barisan pasukan Muslimin.

liputanbangsa.com: Rumah Tempat Nabi Muhammad Dilahirkan, Dekat Ka’bah?

Saat mengikuti perang tersebut, tulisan dari Amr Bin Al Jamuh selalu berdoa agar Allah itu memberikannya kesyahidan. Ia juga meminta kepada Allah supaya tidak mengembalikannya kepada keluarga dalam keadaan masih hidup.

Lantas Perang Uhud terjadi dengan begitu dahsyat dan keras. Awalnya kaum muslimin itu berada di atas angin namun semakin dahsyatnya perang tersebut, kaum muslimin juga kalah dan terdesak.

Keikutsertaan Amr Bin Jamuh tersebut juga termasuk sahabat nabi yang jasadnya dalam makam Syuhada Uhud.

Gugur dalam Perang

Perlu Anda ketahui bahwa Amr Bin Jamuh merupakan sahabat nabi yang gugur dalam Perang Uhud. Kemudian jasadnya dimakamkan tepat di makam Syuhada Uhud.

Walaupun fisiknya kurang sempurna, namun secara Islam mencatat adanya kehebatan serta keberanian dari Amr. Pedang yang ia bawa mampu menebas banyak musuh Allah sebelum ia sendiri tewas dalam kepulan Debu.

Ternyata apa yang dia doakan juga Allah kabulkan. Sebab, Amr Bin Jamuh gugur sebagai syahid. Baginda Nabi Muhammad pun meminta supaya jasad sahabatnya tersebut dimakamkan pada liang yang sama dengan jenazah Abdullah bin Amr Bin haram.

Pasalnya Rasulullah SAW juga bersaksi bahwa kedua sahabatnya tersebut semasa hidup merupakan sahabat yang saling menyayangi karena Allah SWT.

liputanbangsa.com: Kenapa Air Zamzam Tidak Pernah Kering, Ini Alasan & Khasiatnya

Adanya makam Syuhada Uhud berarti memberikan bukti bahwa mereka yang sudah gugur dan syahid dalam membela Islam. Jadi, sudah seharusnya kita bersyukur karena hidup sudah tidak ada lagi peperangan.

Mungkin jika saat ini kita masih hidup dalam masa peperangan demi menegakkan agama Islam, mungkin kita sudah gugur. Tidak hanya itu saja, kehidupan kita saat ini juga diliputi dengan rasa kekhawatiran sama seperti halnya dengan saudara kita yang berada di Palestina.

Banjir

Setelah wafatnya Baginda Nabi Muhammad SAW, kompleks makam Syuhada uhud tersebut dilanda banjir. Adanya genangan air nyatanya memerlukan tindakan.

Pada saat itu, yang menjadi pemimpin adalah Muawiyah, kemudian Muawiyah memberikan perintah agar kerangka Syuhada Uhud segera dipindahkan.

Betapa mengejutkannya ketika proses penggalian. Banyak orang yang menyaksikan bahwa jasad para syuhada tersebut tidak mengalami perubahan dan terlihat seolah masih bernyawa.

Lebih tepatnya jasad syuhada tersebut lembut dan pada bagian ujung anggota tubuh mereka juga tidak kaku.

Jasad Amr Bin Jamuh pun juga tidak rusak dan terlihat seolah sedang tidur nyenyak. Bibirnya pun terlihat segaris senyuman yang menjadi pertanda bahwa mereka itu rela dan sukacita setelah mendapatkan status syahid yang Allah berikan.

Jadi, adanya makam Syuhada Uhud tersebut menjadi bukti bahwa, banyak kalangan sahabat yang gugur dalam Perang Uhud tapi mereka juga mendapatkan Syahid dari Allah. (R10/HR-Online)

[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *