Mitos-mitos Seputar Mendaki Gunung, Pendaki Harus Tahu! – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comAda beberapa mitos dan cerita mistis tentang mendaki gunung yang bikin merinding.

Meski masing-masing gunung punya mitos dan cerita mistis yang berbeda.

Mitos dan cerita mistis tentang mendaki gunung ini banyak beredar di kalangan pendaki gunung.

Mulai dari jangan mendaki gunung dalam jumlah ganjil.

Saat haid atau datang bulan jangan mendaki gunung hingga jangan mendaki gunung dengan menggunakan baju berwarna hijau. ‘

Begini penjelasannya tentang beberapa mistis tentang mendaki gunung.

Dihimpun dari berbagai cerita para pendaki gunung, ada beberapa mitos yang populer di kalangan pendaki.

1. Jangan Mendaki dalam Jumlah Ganjil

Di gunung tertentu ada larangan yang sebaiknya harus ditaati untuk tidak mendaki dalam jumlah ganjil.

Konon katanya jika dilanggar maka akan ada masalah yang dihadapi selama pendakian.

Misalnya, jumlah anggota kelompok yang ganjil akan digenapkan oleh makhluk lain.

Sebenarnya, mendaki gunung dengan jumlah genap lebih disarankan.

Bila genap, maka setiap pendaki punya pasangan, sehingga diharapkan bila kemana-mana bisa minimal berdua.

Misal, saat mencari air, atau mencari kayu atau mencari bantuan.

Bila berdua, maka lebih aman dibandingkan hanya pergi seorang diri.

 

2. Pendaki Dilarang Menggunakan Baju Warna Hijau

Mitos lain yang beredar adalah dilarang menggunakan baju berwarna hijau.

Konon, bila pendaki menggunakan baju berwarna hijau, akan dibawa makhluk halus penjaga gunung.

Sebenarnya tidak hanya hijau, baju berwarna hitam juga tidak disarankan.

Penjelasannya, memakai baju berwarna hijau akan sulit ditemukan bila tersesat.

Karena wana hijau hampir sama dengan warna rumput dan daun di gunung.

Sedangkan warna hitam, tidak disarankan karena akan lebih cepat menyerap panas.

Pendaki yang menggunakan baju berwarna hitam akan lebih mudah lelah.

Gunakanlah warna yang mencolok saat mendaki gunung, seperti Jingga.

 

3. Jangan Mendaki saat Datang Bulan (Haid)

Ada mitos, pendaki yang sedang haid darah datang bulan dapat mengundang makhluk-makhluk halus di gunung.

Namun, ada penjelasan yang lebih masuk akal.

Biasanya pada saat datang bulan, perempuan akan lebih cepat lelah saat mendaki.

Hal ini mungkin akan menghambat perjalanan tim untuk mencapai puncak.

 

4. Jangan Mengambil Apapun

Konon kayanya pendaki yang mengambil bunga, tanaman atau hewan untuk dibawa pulang.

Apalagi bila kamu membunuh hewan di gunung. Maka makhluk penghuni gunung sampai ke rumah.

Alasan yang lebih bisa diterima adalah sikap tersebut salah dan tidak mencintai alam.

Jika mau turut menjaga kelestarian alam, maka biarkan tanaman atau apapun yang kamu lihat dan unik bentuknya itu tumbuh dengan subur di tempatnya.

 

5. Suara Gamelan Terdengar saat Pendakian

Para pendaki diperdengarkan suara gamelan yang melantun halus di tengah perjalanan mereka.

Banyak yang mengatakan jika suara gamelan itu merupakan ulah makhlus halus yang tinggal di gunung yang mengecoh pendaki agar tersesat.

Sehingga, jika kamu mendengar suara itu harus segera berpegangan tangan dan tetap di jalur pendakian yang telah ditentukan.

Bila ditelaah, bisa jadi suara yang mirip dengan suara gamelan tersebut adalah suara ranting-ranting dan dahan bergesekan tertiup angin.

Atu suara ranting yang berjatuhan diinjak oleh hewan penghuni gunung. Seperti babi, monyet dan burung burung liar.

Nah, kamu harus berpegangan tangan dan duduk agar berlari ketakutan, kamu lari tanpa tau arah kamu bisa tersesat.

 

6. Pendaki Jangan Mengeluh

Sebaiknya saat mendaki jangan terlalu banyak mengeluh meskipun mengalami kesulitan sepanjang pendakian.

Mitosnya keluhan kamu akan langsung terkabul selama berada di gunung.

Sebenarnya, apa yang dikatakan bahkan dipikirkan maka akan berpengaruh pada psikologis kamu saat mendaki.

Saat kamu mengeluh, bahkan berpikir lelah, maka kamu akan cepat lelah karena mempengaruhi psikologis kamu.

Nah, sebaiknya, saat mendaki, berpikirlah yang membuat kamu senang.

Dengan begitu, kamu akan bersemangat sehingga lelah tidak begitu dirasakan.

 

7. Jangan Bersiul

Selama di gunung sebaiknya jangan bersiul.

Sebab menurut mitos terutama kepercayaan orang Jawa bahwa bersiul itu untuk memanggil arwah yang sudah meninggal (setan).

Dipercaya bahwa saat kamu bersiul maka makhluk halus penghuni gunung akan datang.

Sebenarnya, bersiul bisa dijadikan kode morse untuk meminta pertolongan.

Jangan main main bersiul di gunung karena kamu bisa didatangi tim penyelamat.

 

8. Wajib Ucapkan Salam sebelum Mendaki Gunung

Ucapkanlah salam sebelum mendaki gunung agar tidak diganggu makhluk halus saat mulai perjalanan mendaki gunung.

Sebetulnya tidak hanya mengucapkan salam. Kamu juga perlu berdoa kepada Allah pencipta segalanya sebelum mendaki gunung.

Mintalah keselamatan dan kelancaran saat mendaki dan turun gunung kepada Allah SWT.

Karena bagaimanapun juga semua yang terjadi atas kehendak Allah SWT.

Itulah 8 mitos mendaki gunung dan penjelasannya.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *