liputanbangsa.com – Di era teknologi digital dan media sosial saat ini, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarluaskan informasi berupa tulisan, gambar maupun video.
Memastikan terlebih dahulu kebenarannya agar tidak terjebak dalam berita yang tidak benar atau hoaks.
Seperti halnya, hoaks video uang hilang untuk serangan bansos yang diposting oleh akun TikTok widia_pengamat politik dan di-repost oleh akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News(@ramanews) pada 23 April 2024.
Setelah ditelusuri dan mendapatkan keterangan dari pihak terkait ternyata informasi dalam video tersebut tidak benar alias hoaks.
Melalui akun media sosialnya, pihak Rama News pun telah membuat permohonan maaf atas kegaduhan yang dibuat.
Dalam cuplikan video, pemilik resmi akun Rama_News mengucapkan permohonan maaf karena telah me-respost video tersebut.
“Saya tidak berniat untuk menjatuhkan nama baik Bank BRI atau pihak manapun, saya hanya memposting video dengan narasi sesuai dengan apa yang dikatakan wanita yang ada dalam video tersebut. Saya sangat menyesal sekali tindakan yang saya lakukan karena telah menyebarkan video yang belum jelas kebenarannya,” kata pemilik akun Rama_News.
Pihak BRI sendiri telah memastikan video yang viral di social media terkait “Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos” adalah tidak benar dan tidak berdasar.
Terkait dengan hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa perseroan akan mengambil langkah tegas terkait hal ini karena mencederai reputasi BRI.
“BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujarnya.
Imbau Masyarakat Waspadai Soceng
BRI menghimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Bukan itu saja, BRI juga terus mengingatkan dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.
Hal tersebut tak lepas dari masih adanya berbagai modus penipuan online atau social engineering (Soceng).
Salah satu yang marak adalah modus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
BRI mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Adapun penyebab lain uang tabungan di bank bisa hilang karena beberapa faktor, seperti:
- Tidak sengaja download apk (modus undangan pernikahan/ kurir antar paket)
- Memberikan ATM dan PIN nya ke teman atau keluarga
- Memberikan OTP ke orang tidak dikenal via telepon
Oleh karena itu, untuk menghindari modus penipuan, selalu waspada dan terapkan hal berikut ini:
- Abaikan pesan dari nomor yang tidak dikenal
- Tidak sembarangan klik link
- Pastikan kembali nama merchant saat bertransaksi menggunakan QRIS
- Tidak mengunduh file .apk palsu
- Jika sudah terlanjur klik file .apk palsu, cepat matikan koneksi data seluler dan wifi pada perangkat lalu uninstall file tersebut
- Bersihkan data dan cache aplikasi bodong
- Rahasiakan data pribadi (username, PIN, OTP, Nomor CVV dan password)
- Segera hubungi Contact BRI 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan
Kesimpulannya, jangan mudah percaya kepada pihak yang menawarkan jasa yang tidak jelas latar belakangnya.
Pastikan dan cek validitasnya. Sistem perbankan telah dilengkapi dengan fitur keamanan berlapis.
Tetap saja diperlukan ketelitian dan kehati-hatian sebelum menerima telepon dan membuka file serta aplikasi menjadi kunci keselamatan karena keamanan kita juga merupakan tanggung jawab kita.
(ar/lb)