liputanbangsa.com – Bagi pemilik kendaraan konvensional, bahan bakar adalah hal yang wajib diperhitungkan dengan baik.
Sebab, harga bensin yang kerap berubah setiap awal bulan menjadi perhatian tersendiri.
Maka dari itu, banyak pengendara yang mulai menghitung konsumsi bahan bakar setiap kali mengisi bensin.
Apabila mobil yang dikendarai boros BBM, maka pengeluaran untuk membeli bensin juga turut membengkak.
Nah, ada beberapa cara untuk menghitung konsumsi bahan bakar. Lantas, 1 liter bensin dapat menempuh berapa Km? Simak cara menghitungnya yang benar dalam artikel ini.
1 Liter Bensin Berapa Km?
Dilansir situs Wuling Indonesia, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung 1 liter bensin berapa kilometer pada mobil. Berikut penjelasannya:
-
Cek Konsumsi Bahan Bakar Lewat MID
Mobil keluaran terbaru telah mengusung fitur Multi-Information Display (MID). Layar digital di dekat odometer ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pengemudi, salah satunya mengecek konsumsi bahan bakar.
Pengendara dapat mengetahui konsumsi BBM secara otomatis berkat bantuan Electronic Control Unit (ECU) sesuai bensin yang disuplai oleh injektor. Untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar, detikers bisa mengeceknya pada kolom average fuel consumption atau umumnya disingkat menjadi ‘AVG’.
-
Cek Konsumsi Bahan Bakar Lewat Metode Full to Full
Apabila mobil detikers tidak dilengkapi dengan MID, kamu masih bisa menghitung konsumsi bahan bakar lewat metode full to full. Cara ini dilakukan dengan mencari total jarak tempuh yang sudah dilalui, kemudian membaginya dengan jumlah bahan bakar yang telah diisi ulang.
Adapun rumus dalam mengecek konsumsi bahan bakar lewat metode full to full, yaitu:
(Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir.
Sebagai contoh, Andi mengisi BBM untuk mobilnya hingga full tank. Saat mengisi bensin pertama, angka odometer yang tercatat di mobil adalah 2.000 Km. Setelah mengisi bensin, Andi menggunakan mobil untuk perjalanan sehari-hari.
Setelah melaju hingga kecepatan 60-100 Km/jam, Andi kembali mengisi BBM sampai full. Di tahap ini, Andi menghitung berapa liter bahan bakar yang diisi ke dalam tangki, ternyata mencapai 30 liter bensin.
Selain itu, Andi juga mencatat berapa kilometer jarak yang telah ditempuh setelah terakhir kali mengisi bensin. Ternyata, ia sudah menempuh jarak sejauh 300 Km, sehingga di odometer tercatat 2.300 Km.
Kini, Andi tinggal menghitung konsumsi bahan bakar sesuai rumus di atas. Perhitungannya sebagai berikut:
(Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang diisi = Hasil akhir
(2.300 – 2.000) / 30 = 10 Km/liter.Jadi, jawaban dari pertanyaan 1 liter bensin berapa Km adalah 10 Km/liter.
Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar Bisa BerbedaPerlu diingat, konsumsi bahan bakar bisa berbeda-beda tergantung dari sejumlah faktor. Mengutip laman Daihatsu, berikut penyebabnya:
-
Kapasitas Mesin
Faktor yang pertama terkait dengan kapasitas mesin. Saat ini, ada banyak mobil yang memiliki kapasitas mesin yang beragam, mulai dari 1.5 L, 2.0 L, hingga 1.5 L dengan teknologi mesin turbo. Kapasitas mesin yang berbeda juga menyebabkan jumlah konsumsi BBM yang tak sama.
-
Kompresi
Selain kapasitas mesin, rasio kompresi juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Sebab, efisiensi BBM selaras dengan rasio kompresi yang dimilikinya. Rasio bahan bakar yang tinggi dapat mengubah energi kimia ke energi mekanis yang jauh lebih besar.
-
Gaya Berkendara
Setiap pengendara memiliki gaya berkendara yang berbeda. Apabila mengendarai mobil dengan santai di perkotaan, maka konsumsi bahan bakar bisa irit. Namun jika mengendarai mobil dengan ngebut atau banyak melintasi tanjakan, maka mesin mobil harus bekerja ekstra sehingga lebih boros bensin.
-
Jenis BBM yang Dipakai
Menggunakan jenis BBM yang punya oktan tinggi diklaim lebih irit bensin. Meski begitu, detikers juga harus menyesuaikan kembali dengan kompresi kendaraan masing-masing, apakah bisa meminum bensin dengan oktan tinggi atau tidak.
(ar/lb)