Ajak Bank Jateng, Komisi C DPRD Jateng Beri Pelatihan Akuntansi untuk Pelaku UMKM – Liputan Online Indonesia

Bydian

28 Desember 2022 ,
Bank JatengAjak Bank Jateng, Komisi C DPRD Jateng Beri Pelatihan Akuntansi untuk Pelaku UMKM (foto : serayunews.com)

PURWOKERTO, liputanbangsa.com – Kurangnya pemahaman pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan pentingnya laporan keuangan, membuat mereka seringkali terhambat dalam proses pengajuan pinjaman tambahan modal usaha ke perbankan.

Dengan menggandeng Bank Jateng, Ketua Komisi C DPRD Jateng, Bambang Hariyanto Bachrudin menginisiasi pelatihan akuntansi sekaligus memberikan motivasi bagi para pelaku UMKM di Banyumas. Pelatihan berlangsung di Hotel Surya Yuda Purwokerto diikuti oleh lebih dari 50 pelaku UMKM dari Kecamatan Cilongok.

Bambang mengatakan, para pelaku UMKM di bawah Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Apikmas) ini masih banyak yang belum memiliki pembukuan usaha yang baik. Padahal, syarat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak hanya agunan fisik, tetapi juga pembukuan yang tertib.

“Sebelumnya, saya sudah diskusi dengan Bank Jateng terkait kendala-kendala pelaku UMKM untuk mendapatkan pinjaman modal, ternyata banyak pada faktor pembukuan, sehingga kemudian kita mengagendakan pelatihan ini,” katanya, Selasa (27/12/2022).

Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini berharap, pelaku UMKM bisa menyerap ilmu akuntansi yang diberikan dan mulai diterapkan dalam usahanya, sehingga ke depan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman modal.

“Saya berharap para pelaku UMKM serius mengikuti pelatihan, sehingga ada nilai tambah sesudahnya, mendapat pengetahuan baru seputar akuntansi. Berkaitan dengan usaha, permasalahan tak lepas dari permodalan dan bicara modal, juga tidak lepas dari perbankan, sehingga hari ini kita pertemukan kedua belah pihak, untuk mencapai kesepemahaman,” jelas Bambang.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Pimpinan Cabang Bank Jateng Purwokerto, Untung Purwanto didampingi Ketua Tim Analis Kredit, Supriyanto mengatakan, sampai dengan akhir bulan Desember 2022 ini, total KUR yang sudah disalurkan mencapai Rp5,7 triliun di Jawa Tengah. Capaian tersebut termasuk tinggi dan setiap tahun selalu ada kenaikan penyaluran KUR.

“Kita juga selalu melakukan monev untuk penyaluran KUR, dan dengan adanya pendampingan usaha, serta edukasi secara rutin, KUR yang macet prosentasenya menurun,” tuturnya.

Supriyanto menjelaskan, catatan keuangan usaha sangat penting untuk mengukur sehat-tidaknya usaha, sehingga pihaknya menyambut baik usulan dari Komisi C DPRD Jateng untuk menggelar pelatihan akuntansi tersebut.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan dan mendapatkan bantuan kompor gas, Sutriyanto mengatakan, ia belum pernah mendapatkan KUR, dua kali pengajuan kreditnya gagal karena tidak memiliki catatan keuangan usaha. Sehingga pelatihan ini, menurutnya, sangat bermanfaat supaya bisa mendapatkan pinjaman KUR.

“Usaha saya produksi makanan kering, sebenarnya sangat butuh tambahan modal, tetapi mengajukan KUR selalu gagal, semoga setelah pelatihan ini, bisa lebih tertib dalam catatan keuangan usaha,” tandasnya. (dian/lbi)

Bydian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *