Alasan Air Hujan Tidak Disarankan Diminum Langsung – Liputan Online Indonesia

ByTia Putri

23 Desember 2024 , ,

liputanbangsa.comSemasa kecil, kamu mungkin pernah menjulurkan lidah saat hujan untuk mencicip air hujan.

Tapi tahukah kamu, sains menegaskan jika manusia tidak boleh minum air hujan.

Menurut laman Popular Mechanics, air hujan saat ini telah bercampur dengan banyak partikel plastik.

Jika kamu menelan air hujan, maka kamu juga menelan partikel Perfluoroalkyl dan Polyfluoroalkyl Substances (PFAS), bahan kimia berbahaya yang keluar dari plastik.

Studi yang diterbitkan oleh jurnal Environmental Science and Technology menyatakan PFAS telah melampaui batas normal.

Bahan kimia ini telah mencemari atmosfer. Hal paling berbahaya ialah PFAS tidak terurai di lingkungan.

“Berdasarkan pedoman terbaru AS untuk PFOA dalam air minum, air hujan di mana-mana akan dinilai tidak aman untuk diminum. Meskipun di dunia industri kita jarang minum air hujan, banyak orang di seluruh dunia berharap air hujan aman untuk diminum dan air hujan memasok banyak sumber air minum kita,” kata Ian Cousins, seorang profesor di Departemen Ilmu Lingkungan Universitas Stockholm, dan penulis utama studi tersebut, dalam Popular Mechanics dikutip Senin (23/12/2024).
Ribuan Zat PFAS di Bumi

Ada ribuan zat PFAS yang berbeda yang beredar di sekitar. Studi tersebut membandingkan kadar empat bentuk umum (PFOS, PFOA, PFHxS, dan PFNA) di berbagai sumber: air hujan, tanah, dan air permukaan seperti sungai, danau, dan laut.

Mereka menemukan jika dua bentuk PFAS ditemukan dalam air hujan, yakni PFOA dan PFOS.

Tidak sengaja menyerap bahan kimia tersebut bisa menyebabkan dampak buruk di seluruh tubuh.

PFAS memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, kesuburan, dan perkembangan anak, dan masih banyak lagi konsekuensi fisiologis lainnya.

Hal itu juga dapat menekan respons anak-anak terhadap vaksin, sehingga vaksin menjadi kurang efektif.

Ada bukti jika PFOA dapat menyebabkan kanker pada manusia, menurut EPA.

Air Hujan Mengandung Kuman

Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan alasan lain manusia tidak boleh minum air hujan, yakni banyaknya kuman.

Air hujan dapat membawa kuman di udara dan saat masuk ke sistem penampungan air hujan di rumah.

Debu, asap, dan partikel lain di udara dapat mencemari air hujan sebelum jatuh di atap.

Setelah air hujan jatuh, bahan kimia seperti asbes, timbal, atau tembaga dapat masuk ke dalam air. Bahan kimia ini dapat berasal dari:

– Bahan atap
– Talang air
– Pipa
– Bahan penyimpanan
– Permukaan lain

Kotoran dan kuman dari atap juga dapat terbawa ke dalam air hujan yang Anda tampung. Misalnya, kotoran burung di atap dapat masuk ke dalam tong atau tangki air hujan Anda.

Hal ini dapat terjadi kapan saja, tetapi kemungkinan besar terjadi saat hujan turun setelah beberapa hari cuaca kering.

Namun, risiko seseorang jatuh sakit akibat air hujan bergantung pada:

– Tempat tinggal
– Seberapa sering hujan turun
– Musim
– Cara masyarakat menampung dan menyimpan air hujan
– Cara masyarakat menggunakan air hujan

Demikian alasan manusia tidak boleh minum air hujan. Semoga menambah wawasan, ya.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *