SEMARANG, liputanbangsa.com – Tiga orang meninggal dunia dalam bencana alam banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2022).
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, korban meninggal tersebut masing-masing tersebar di wilayah Tembalang dan Banyumanik.
Dua orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda dua kelurahan di Tembalang, masing-masing di Meteseh dan Rowosari.
“Total dua yang meninggal dunia akibat banjir,” katanya.

Sementara satu korban meninggal lainnya berada di Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, akibat tanah longsor.
Irwan menambahkan, tanah longsor itu terjadi di Perum P4A Blok H-11 RT 09 RW 11 Kelurahan Pudakpayung sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu kondisi cuaca hujan lebat.
“Longsor menimpa sebuah rumah dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia, (korban) pemilik rumah,” jelasnya.
Saat kejadian, Irwan menjelaskan, tetangga korban melihat tebing setinggi 25 meter longsor menimpa rumah korban. Saksi langsung mencari bantuan. Tim gabungan kemudian datang melakukan evakuasi.
“Sekitar pukul 18.30 WIB, setelah dilaksanakan pembersihan material longsor di rumah itu, ditemukan korban dalam keadaan sudah meninggal dunia yang disebabkan tertimpa material longsor, tembok rumah, dan tanah yang berada di kamar belakang milik korban,” jelas Irwan.
Jasad korban bernama Agustinus Agung Ari Wibowo (37) itu kemudian dibawa ke rumah sakit. Sementara itu warga yang tinggal di sekitar lokasi juga dievakuasi karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Terpisah, Plt Wali Kota Semarang Hevearita G.Rahayu menyebut banjir yang melanda Perumahan Dinar Indah, Tembalang, diakibatkan oleh tanggul Sungai Babon sepanjang 20 meter yang jebol.
Menurut dia, proses penambalan sementara tanggul yang jebol dilakukan seiring dengan surutnya banjir. (dian/lbi)