liputanbangsa.com – Mie instan seringkali menjadi menu andalan sebagian orang di Indonesia. Cara membuatnya yang praktis dan mudah dipilih kebanyakan orang sebagai menu sahur.
Kendati demikian, banyak anggapan bahwa mi instan sebagai menu sahur tidak direkomendasikan. Selain itu, banyak orang yang beranggapan jika mengkonsumsi mie instan waktu sahur membuat kita jadi cepat lapar di siang hari.
Lalu bagaimana jika kita ingin tetap mengkonsumsi mie instan, semisal ada keadaan ‘kepepet’. Seperti apa pandangan para ahli mengenai hal ini. Simak penjelasannya di bawah ini.
Menurut pakar gizi IPB University, Prof Ali Khomsan mengatakan konsusmi mi instan untuk menu sahur tidak dipermasalahkan karena mi sendiri adalah sumber karbohidrat sama seperti nasi.
Oleh karena itu, fungsi mi umumnya dapat menggantikan fungsi nasi, yakni sebagai energi tubuh.
Namun demikian, Ali menambahkan, konsumsi mi untuk menu sahur harus dilengkapi dengan ornamen atau menu tambahan dan bukan hanya mi saja. Dapat juga ditambahkan dengan protein seperti telur dan serat dari sayuran.
Pendapat yang sama juga diutarakan oleh pakar nutrisi, dr Tan Shot Yen. Menurut dia, konsumsi mi apalagi mi instan saat sahur tentu tidak cukup. Sebab, mi hanya mengandung karbohidrat yang dalam waktu dua jam saja akan diubah tubuh menjadi gula darah, kemudian “menghilang”. “Apalagi mi instan tinggi garam. Alhasil mudah haus dehidrasi.
Mi bukan karbohidrat utuh Meski mengandung karbohidrat, Tan mengatakan bahwa mi instan bukanlah karbohidrat utuh. Belum lagi, makanan ini merupakan produk ultra proses.
Adapun beberapa makanan dengan karbohidrat utuh yang bisa dikonsumsi saat sahur, termasuk nasi, singkong, kentang, talas, ganyong, dan jagung.
Tan pun menegaskan, selain karbohidrat, makanan yang dikonsumsi saat sahur juga harus bergizi seimbang. Misalnya, dengan menu sahur berupa nasi, sayur lalap sambal, ikan pangek, lodeh, dan tambahan buah seperti pepaya.
Lalu bagaimana agar ketika mengkonsumsi mi instan dapat memberikan ‘efek’ kenyang yang lebih lama untuk menghadapi puasa seharian? Intip tipsnya di bawah ini.
1. Padukan Mie dengan Protein
Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah dengan memadukan mie instan dengan protein. Sebab Mie instan hanya mengandung karbohidrat saja. Jika kamu menyantapnya begitu saja maka akan mudah lapar karena karbohidrat sangat mudah dicerna menjadi energi. Lain halnya dengan protein yang proses pengubahan menjadi energi cukup lama. Jenis protein yang bisa ditambahkan pada mie instan adalah telur, ayam, hingga irisan daging sapi.
2. Sayur Sangat Wajib Ditambahkan
Pakar gizi, Patrick Holfond, dikutip dari halodoc.com menyarankan agar konsumsi mi instan juga diimbangi dengan sayuran yang setara dengan mi instan itu sendiri. Kamu dapat memilih sayuran seperti bayam, sawi, kangkung, tomat, wortel, mentimun, dan sebagainya.
Sayuran wajib ditambahkan pada mie instan saat sahur. Penggunaan sayuran pada mie instan bisa membuat sajian sahurmu kaya akan serat. Serat bisa membuatmu kenyang lebih lama. Cukup tambahkan sekitar 50-100 gram sayuran dalam sajian mie instanmu.Â
3. Hindari Makan Mie Instan dengan Nasi
Pasti banyak di antara kita yang menyantap mie instan dengan nasi. Sebagai orang Indonesia tulen, memang tak lengkap jika tidak makan nasi saat sahur. Tapi ingat, makan nasi dengan mie instan justru akan membuatmu merasa mudah lapar karena nasi juga mengandung karbohidrat, sama dengan mie yang terbuat dari tepung. Kalau kebanyakan karbohidrat, maka pasti tubuh pasti akan mudah merasa lemas.
4. Lengkapi Sahur dengan Minum Jus Buah
Untuk menjaga stamina kita sewaktu puasa, kamu bisa menambahkan jus buah pada menu sahurmu, sehingga asupan serat akan lebih maksimal. Jus buah yang aman dikonsumsi saat sahur adalah apel, pisang, alpukat, pir, hingga jeruk. Selain dijadikan jus, kamu juga bisa menyantapnya begitu saja.
Itulah beberapa tips buat kamu yang ingin sahur dengan menggunakan mie instan. Sekali lagi ingat ya, kalau kamu harus melakukan beberapa hal di atas jika ingin makan sahur dengan mie instan agar nantinya ketika berpuasa, tubuh tak akan mudah lemas. (heru/lbi)