Deretan Fakta Mahasiswa Kedokteran Undip Tewas Bunuh Diri – Liputan Online Indonesia

Kades Padarincang Diduga Tewas Disuntik Mantri, Polisi Segera SelidikiKades Padarincang Diduga Tewas Disuntik Mantri, Polisi Segera Selidiki. Foto: dok.melanesian.co.id

liputanbangsa.com Seorang mahasiswi program kedokteran spesialis di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, ditemukan tewas di indekosnya. Ia diduga bunuh diri karena mengalami perundungan.

Polisi menemukan jasad mahasiswi itu pada Senin (12/8) pukul 23.00 WIB. Mereka menemukan buku harian yang mengungkapkan bahwa korban mengalami masa sulit selama kuliah kedokteran.

Kasus ini menjadi perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia mengatakan akan melakukan langkah-langkah penyelidikan merespons kejadian ini.
Bunuh diri di kamar

Polisi menemukan mahasiswi itu dengan posisi miring seperti tertidur di kamar indekosnya. Wajah mahasiswi itu lebam kebiruan.

Polisi menyebut mahasiswi itu menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya. Ia dipastikan meninggal dunia karena obat itu.

“Obat untuk pelemas otot. Saya enggak bisa ngomong yang bisa ngomong dokter tapi obat itu seharusnya lewat infus,” kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono saat dihubungi, Rabu (14/8).

Bukti Perundungan

Kades Padarincang Diduga Tewas Disuntik Mantri, Polisi Segera Selidiki

Polisi menemukan sebuah buku catatan harian di indekos mahasiswi itu. Buku tersebut mengungkap masa sulit selama kuliah kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya.

Polisi mengatakan mahasiswi itu juga curhat ke ibundanya mengenai hal tersebut.

“Ibunya memang menyadari anak itu minta resign, sudah enggak kuat. Sudah curhat sama ibunya, satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras,” ujar Agus.

Undip membantah ada perundungan di kampusnya. Rektor Undip Suharnomo menegaskan dugaan perundungan kepada peserta PPDS berinisial ARL itu tidak benar.

“Mengenai pemberitaan meninggalnya Almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” demikian kata Suharnomo dalam edaran surat Nomor: 647/UN7.A/TU/VIII/2024 yang diteken pada 15 Agustus 2024.

Menkes Tutup Program Anestesi Undip

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menaruh perhatian khusus terhadap kejadian ini. Dia mengungkap banyak peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang ingin bunuh diri.

Dia mengatakan hal itu diketahui dari tes kesehatan mental yang dilakukan Kemenkes. Mereka menemukan gangguan mental disebabkan perundungan oleh senior.

Kemenkes pun mengambil langkah tegas. Pemerintah menutup jurusan anestesi di Undip.

“Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP dr. Kariadi yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro, maka disampaikan kepada saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Dr. Kariadi dan FK Undip,” dikutip dari surat yang ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya.
Disclaimer Kesehatan Mental – rev1

Ancaman Hukuman Dokter Senior

Menkes Budi Gunadi Sadikin membuka peluang menghukum dokter senior yang terlibat.

“Kita pasti akan lakukan itu dan wewenang itu sekarang sudah ada. Jadi saya sebagai Menteri bisa mencabut SIP dan STR dokter-dokter yang memang perilakunya seperti ini dengan alasan bahwa mesti mendidik anaknya menjadi tangguh,” ucap Budi.

Budi menambahkan, “Menjadi tangguh dan kuat mental tidak usah mengancam dia sampai dia mau bunuh diri.”

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *