KENDAL, liputanbangsa.com – Budidaya udang kini menjadi salah satu peluang bisnis yang semakin menjanjikan.
Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, pemerintah menargetkan pada tahun 2024 ini nilai ekspor udang harus mencapai Rp 90 triliun, atau peningkatan hingga 250 persen dibandingkan sebelumnya.
Ditemui di lokasi tambak yang menerapkan Teknologi Bupati Kami di Desa Kalirejo, Kecamatan Kangkung, Kamis (10/10).
Joko Suprayoga, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal, menceritakan proses penemuan inovasi ini.
Menurut Joko, saat ia menjabat sebagai Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Kendal, ia mengikuti pendidikan dan pelatihan eselon III, yakni Pelatihan Kepemimpinan Administrator di BPSDMD Jawa Tengah.
Di sana, ia menggagas teknologi “Bupati Kami” (Budidaya Udang Padat Tebar Tinggi Klaster Mini) sebagai inovasi untuk meningkatkan produksi udang di Kabupaten Kendal.
Joko sangat yakin bahwa peningkatan produksi tidak selalu bergantung pada luas lahan yang digunakan, melainkan lebih kepada teknologi yang dikembangkan serta bagaimana proses dan sistem budidaya diterapkan (intensifikasi) yang berbasis ekologi.
Tujuh Prinsip Teknologi Bupati Kami
Teknologi Bupati Kami bertumpu pada dua pendekatan utama, yaitu padat tebar tinggi (200 ekor per meter persegi) dan manajemen klaster.
Padat tebar tinggi harus mematuhi tujuh prinsip Teknologi Bupati Kami, yakni:
- Persiapan air,
- Persiapan kolam,
- Benur yang berkualitas,
- Manajemen pakan,
- Penggunaan probiotik,
- Penerapan biosekuriti, dan
- Tata kelola panen.
Teknologi Bupati Kami mengharuskan pengelolaan usaha budidaya udang dalam satu kawasan dengan manajemen teknis dan usaha yang dikelola secara bersama.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan kegagalan serta meningkatkan produktivitas, tetapi tetap ramah lingkungan.
Implementasi teknologi ini terbukti berhasil, terutama pada tambak udang tradisional.
Dengan luas 1–2 hektar, produktivitas tambak tradisional awalnya hanya 0,5–1 ton per hektar.
Setelah ditingkatkan melalui teknologi Bupati Kami, produktivitasnya dapat melonjak menjadi 10–20 ton per hektar, atau naik hingga 20 kali lipat. Luar biasa!
Keberhasilan teknologi Bupati Kami menghantarkan Joko Suprayoga meraih predikat terbaik dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator pada tahun 2021.
Prestasi ini tentu menjadi motivasi bagi Joko untuk terus melangkah maju dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Teknologi ini pun kini telah tersebar di seluruh wilayah Kendal.
Menurut Joko, inovasi tidak hanya membutuhkan gagasan baru, bahkan berpikir “out of the box”, tetapi juga keberanian untuk mengambil langkah nyata.
“Mengambil langkah berarti menegakkan tiang pancang, membangun jembatan, dan menyeberanginya,” kata Joko.
Banyak orang memiliki ide-ide brilian, tetapi tidak ada hasil yang tercapai jika tidak ada tindakan nyata yang diambil.
(ar/lb)