LIPUTANBANGSA.COM– Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar menegaskan, masyarakat agar tidak terpengaruh propaganda ISIS dan Al-Qaeda melalui media cetak hingga media sosial.
“Yang perlu diwaspadai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, propaganda ISIS dan Al-Qaeda sama-sama menyerukan untuk menggelar aksi, hal ini disebarluaskan melalui media cetak dan media sosial mereka,” terang Boy di acara HUT The Habibie Center ke-23 di Hotel Le Meridien, Rabu (07/12/2022).
Selain itu perlu diwaspadai aktivitas pendanaan terorisme yang memanfaatkan bantuan atau donasi kemanusiaan. Kesempatan tersebut dijadikan alat propaganda untuk menarik simpati sekaligus menunjukkan eksistensi mereka kepada masyarakat.
“Momen tersebut dimanfaatkan kelompok teror dengan menyebarkan video mengenai bantuan, video tersebut digunakan sebagai alat propaganda untuk menarik simpatisan dan menunjukkan eksistensi kelompok mereka,” ucapnya.
Untuk mencegah radikalisme dan terorisme, BNPT RI berkolaborasi dengan senua unsur lapisan masyarakat melakukan pendekatan soft approach dengan mentransformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, pelestarian akar budaya bangsa, dan transformasi pembangunan kesejahteraan.
Ketua The Habibie Center, Dr.-Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A. mengemukakan, kesiapan The Habibie Center guna menuntaskan permasalahan radikalisme dan terorisme di tanah air sebagaimana yang tertuang dalam Memorandum of Understanding.
“Kita telah menandatangani MoU dengan BNPT, Insya Allah itu bisa kita gunakan untuk meneliti bagaimana kita bisa The Habibie Center membantu BNPT untuk bisa sukses dengan tugas beratnya,” ujarnya.@Rel-Licom/lbi