liputanbangsa.com – Duka masih menyelimuti dunia musik pop, terutama bagi para penggemar One Direction.
Liam Payne, eks-member boyband legendaris asal Inggris itu, meninggal dunia pada 16 Oktober 2024 di Buenos Aires setelah jatuh dari lantai tiga hotel tempatnya menginap.
Menurut laporan Hello Magazine, Selasa (5/11/2024), jenazah Liam baru saja diterbangkan kembali ke Inggris dalam waktu 48 jam terakhir.
Hal ini baru bisa dilakukan setelah pihak keluarga melewati berbagai prosedur resmi di Argentina.
Laporan dari media setempat menyebutkan ayah Liam, Geoff Payne, sempat diberi kabar proses penyelidikan hanya memerlukan waktu empat hingga lima hari saja.
Namun, nyatanya, investigasi kematiannya memakan waktu lebih dari dua minggu karena adanya kecurigaan terkait penggunaan narkoba sebelum kematiannya.
Tak hanya berhenti di sana, kabar ini juga diwarnai dengan sejumlah laporan misterius.
Menurut media Argentina, Liam Payne diduga menggunakan narkoba yang diperoleh dari staf hotel tempatnya menginap.
Kepolisian Argentina bahkan sudah melakukan penggerebekan di hotel tersebut, mencari bukti terkait staf yang diduga menjual narkoba ke Liam Payne.
Salah satu petunjuk yang jadi fokus penyelidikan adalah adanya narkoba yang disembunyikan di kotak sabun, di kamar Liam.
Para jaksa setempat juga menyatakan keyakinannya Liam Payne mungkin sedang dalam kondisi setengah sadar atau bahkan tidak sadarkan diri saat terjatuh dari balkon hotel.
Sejumlah laporan juga mengungkapkan dia sempat berperilaku aneh sebelum kejadian, bahkan merusak laptopnya di lobi hotel.
Jenazah Liam Payne dijadwalkan tiba di Inggris dan paling lambat akan dipulangkan pada Rabu (6/11/2024). Pemakamannya dikabarkan akan digelar di Katedral St Paul di Wolverhampton, kota kelahirannya.
Autopsi yang dilakukan selama beberapa waktu terakhir mengungkap Liam Payne mengalami lebih dari 25 luka akibat jatuh dari ketinggian, yang diduga sebagai penyebab kematiannya.
Â
Â
(ar/lb)