liputanbangsa.com – Pengusaha Jusuf Hamka menilai, Airlangga Hartarto telah didzalimi.
Kondisi itu membuat Airlangga mundur dari posisi sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
“Dengar (dizalimi) banyak, i know too much but i don’t want to talk too much oke,” kata Jusuf Hamka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (12/8/2024).
Kendati demikian, pria yang kerap disapa Babah Alun ini tidak secara lugas menjawab pihak yang menzalimi Airlangga. Termasuk sosok yang menzalimi dari luar atau internal Golkar.
“Masalah dizalimi dari luar atau dalam, saya juga enggak tahu ya kan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengatakan bahwa Airlangga terzalimi. Dia pun tidak ingin mengalami hal sama saat terjun di dunia politik.
Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk keluar dari kepengurusan Partai Golkar. Dia telah menyampaikan surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.
“Jadi mungkin buat saya, lebih pantas saya dagang nasi kuning saja, daripada ikut di Partai Kuning lagi,” imbuh dia.
Sebelumnya, Jusuf Hamka mengaku ragu jika Airlangga Hartarto mundur dari ketua umum Partai Golkar karena keinginan pribadi.
“Kalaupun, kalaupun itu keinginan beliau pribadi, saya juga ragu kalau ditanya,” kata Babah Alun usai mengantarkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Ketika ditanya apakah Airlangga Hartarto mundur karena dipaksa oleh pihak lain, Babah Alun enggan menjawab.
Dia menyebut hanya Tuhan dan Airlangga yang mengetahuinya.
“Tapi kalau ada yang memaksa mundur atau tidak, waallahu a’lam bishawab,” ujar Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka: Mundur dari Golkar Bukan Karena Ikuti Jejak Airlangga
Jusuf Hamka mengaku, hingga kini belum berkomunikasi dengan Airlangga usai keputusan mundur sebagai ketua umum Partai Golkar.
Namun, Babah Alun memastikan akan segera berkomunikasi dengan Airlangga dan takkan meninggalkannya.
“Pak Airlangga you are not alone, i will be with you and i don’t let you walk alone,” ujar Babah Alun.
Terkait pengunduran dirinya sebagai kader Golkar, Babah Alun menegaskan bukan karena mengikuti langkah Airlangga.
Dia mengaku telah lama memikirkan untuk mundur sebagai kader Golkar.
Setelah mundur sebagai kader Golkar pun, Babah Alun mengaku takkan lagi berkecimpung di dunia politik.
“Momentumnya pas, Tuhan sayang sama saya. Kan saya bilang waktu saya dicalonkan kemarin, innalillahi wa innailaihi rajiun. Berarti saya enggak happy, tapi saya harus jalankan,” ucap Babah Alun.
Jusuf Hamka Bawa Surat Pengunduran Diri yang Ditulis Tangan
Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar).
Dia bakal menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar.
Berdasarkan pantauan, Jusuf Hamka atau yang akrab disapa Babah Alun ini tiba di DPP Golkar sekira pukul 10.03 WIB, Senin (12/8/2024).
Dia berpakaian santai, mengenakan kemeja dan jeans denim.
Terlihat, Babah Alun juga membawa surat pengunduran diri yang dibawa dalam satu amplop. Babah Alun juga sempat mengeluarkan surat yang ia tulis tangan itu.
“Sebentar ya, mau dikasih dulu (surat pengunduran diri) ke atas,” kata Babah Alun.
Adapun dalam surat tersebut, Babah Alun memaparkan empat poin alasan pengunduran dirinya sebagai kader Partai Golkar, diantaranya terkait usia hingga saran dari keluarga.
“Adapun alasan saya untuk itu sebagai berikut, satu usia saya yang telah sepuh, kedua saran dari istri dan anak-anak saya,” demikian isi surat tersebut
“Saya akan melanjutkan program masjid Babah alun di 38 provinsi, keempat kembali ke cita-cita saya sebagai pekerja sosial untuk mengikuti Bunda Teresa,” sambungnya.
Mundurnya Babah Alun juga bertepatan dengan keputusan Airlangga Hartarto melepas jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar.
Airlangga mundur lebih dulu pada 10 Agustus 2024.
(ar/lb)