SEMARANG, liputanbangsa.com– Bantuan Jaminan Sosial (Banjansos) Kartu Jateng Sejahtera (KJS) telah menyelamatkan kehidupan Rumyati, warga Nyalembeng, Kecamatan Pulosari Pemalang dari keterpurukannya. Wanita penerima bantuan sosial tunai melalui KJS ini mengaku kehidupannya sangat terbantu berkat adanya program Kartu Jateng Sejahtera yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada tahun 2017.
Rumyati saat ini tinggal di rumah berdinding papan kayu dengan keadaan fisiknya yang sudah tidak lagi prima karena adanya keterbatasan penglihatan, mata sebelah kirinya kini sudah tidak berfungsi normal. Selain itu, ia mengalami gangguan saraf yang menghambat aktivitas normal ketika penyakitnya kambuh.
“Tidak kerja, karena jika sedang kumat sakit di kepala dan kaki. Tiap hari momong cucu,” ujarnya ketika ditanya mengenai kegiatan sehari-harinya.
Wanita penerima KJS sejak satu tahun yang lalu itu memaparkan, untuk berobat dan memenuhi kehidupan sehari-harinya, ia menggunakan uang bantuan sosial yang diterimanya selama tiga bulan sekali. “Uangnya untuk beli obat jika sedang kumat. Sisanya untuk makan. Alhamdulillah dapat bantuan, dulu-dulu tidak pernah dapat bantuan, baru kali ini (KJS),” ungkapnya.
Sementara itu, program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) merupakan program bantuan sosial tunai yang memiliki target sasaran fakir miskin produktif berstatus belum mendapatkan program perlindungan sosial dari Pemerintah Pusat. Meliputi, penyandang disabilitas (mental retardasi, psikotik dan eks psikotik, dissabilitas fisik berat, disabilitas mental) dan juga berpenyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker atau tumor ganas, gagal ginjal dan paru-paru flek.
Baca juga: Berikan “Wejangan”, Ganjar Siap Mentori Pengurus BEM KM UGM – Liputan Online Indonesia
Saat program KJS ini dirilis pertama kalinya, mampu menjangkau 12.764 fakir miskin dan setiap penerima program mendapat bantuan sebesar Rp 3 juta per tahun dengan pencairan berangsur tiap tiga bulan sekali sebesar Rp 750 ribu.
Melihat progres dari program KJS yang berjalan dengan baik bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo menjelaskan, “KJS resmi dilaunching sejak 2017 lalu. Sesuai hasil keputusan penerima program ini ada sebanyak 12.764 orang,” ujarnya, Rabu (18/1/2023).
Tekad Ganjar Pranowo dalam membantu masyarakat miskin melalui KJS ini semakin tergambar jelas dengan gencarnya program KJS terus dijalankan bersama besaran bantuan tersebut dinaikkan pada tahun 2023. Pada tahun ini besaran bantuan mencapai sekitar Rp 4,4 juta dan sumber anggaran Banjamsos KJS bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah pada DPA Dinas Sosial setempat.
“Untuk kuota memang 12.764 penerima, tapi data penerima bisa berubah atau diganti. Misalnya ada yang meninggal, menerima perlindungan sosial dari pemerintah pusat, atau sudah mampu atau produktif,” tutur Harso. (afifah/lbi)