ACEH, liputanbangsa.com – Konser Bondan Prakoso yang awalnya dijadwalkan digelar di Lapangan Jenderal Sudirman pada Sabtu (7/9) resmi ditunda. Penyebabnya, kabar duka datang dari Aceh.
Tgk Muhammad Yusuf A Wahab alias Tu Sop, seorang ulama besar sekaligus bakal calon wakil gubernur Aceh, meninggal dunia di pagi hari itu.
Keputusan buat menunda konser ini langsung diumumkan oleh Komandan Korem Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran.
Menurut beliau, keputusan ini diambil untuk menghormati Tu Sop yang dikenal sebagai tokoh besar di Aceh.
“Saya perintahkan agar konser maupun hiburan apa pun ditunda dulu ya,” kata Kolonel Ali Imran.
“Kita masih berduka, jadi kita hormati dan sama-sama mendoakan ulama besar dan guru kita.”
Bondan Prakoso yang seharusnya tampil di acara tersebut juga ikut mendukung keputusan ini. Sang musisi bahkan ikut hadir di acara tahlilan yang diadakan di lapangan tempat konser.
Bondan menyampaikan rasa hormatnya dan janji bakal kembali menghibur penggemarnya di Lhokseumawe suatu saat nanti.
“Atas perintah Danrem 011/LW, acara musik Magnum Motion ditiadakan dan diganti menjadi acara samadiah tausiyah, dan juga doa bersama dalam rangka menghormati almarhum yang meninggal dunia pada hari Sabtu, 7 September 2024, pukul 09:00 WIB, di Jakarta,” tulis Bondan dikutip dari Instagram-nya, Selasa (10/9/2024).
“Kami sepenuhnya menghormati dan menghargai, serta tunduk dengan peraturan dan tradisi masyarakat Aceh,” lanjutnya.
“Allah sebaik-baiknya pembuat rencana. Semoga kita bisa berjumpa di lain kesempatan Lhokseumawe. Aceh memang istimewa,” tulisnya lagi.
Acara tahlilan bersama digelar selepas isya di Lapangan Jenderal Sudirman, dipimpin oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe.
Tausiah dan doa dipimpin oleh Waled Isa, Wakil Ketua MPU Lhokseumawe.
Setelah menghadiri acara tahlilan, Bondan Prakoso langsung bertolak ke Jakarta.
Meski konser harus tertunda, vibe solidaritas dan rasa hormat yang tercipta justru bikin momen ini terasa lebih bermakna.
(ar/lb)