[ad_1]
Sabrina Thompson adalah seorang perempuan yang berhasil merancang busana khusus untuk perempuan ke luar angkasa. Thompson yang berusia 37 tahun adalah seorang Aerospace Engineering untuk NASA sekaligus CEO dan pendiri merk Girl in Space Club.
Aerospace Engineering sendiri merupakan bidang yang berkutat pada teknik. Bidang ini banyak berfokus pada penelitian, desain, dan pengujian pesawat luar angkasa dan pesawat lainnya.Â
Dilansir dari situs CNBC, busana rancangan Thompson merupakan sebuah setelan yang akan dikenakan di dalam peluncuran atau roket pembawa dalam perjalanan ke luar angkasa.
![]() Sabrina Thompson/foto:instagram/@nefertitipokahontas
|
Meskipun sudah bergabung dengan NASA sejak 2010 silam, sosok Thompson ternyata juga menyukai seni sejak lama. Apartemen yang ditinggali Thompson pun bahkan penuh dengan lukisan, sepatu kets khusus, dan desain lainnya.
Kecintaannya kepada dunia seni membuatnya mendirikan merk Girl in Space Club pada 2018 dengan tujuan menjadikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) “menyenangkan dan modis” untuk generasi mendatang.
“Saya memiliki pekerjaan hebat yang memuaskan keingintahuan saya tentang bagaimana segala sesuatunya bekerja, itu memungkinkan saya untuk berkembang di bidang teknis. Tapi jiwa artis di dalam diriku itu kelaparan secara internal,” ucap Thompson
Pakaian Luar Angkasa untuk Perempuan
![]() Sabrina Thompson/foto:instagram/@nefertitipokahontas
|
“Pakaian luar angkasa tidak pernah dirancang dengan mempertimbangkan perempuan,” ujar Thompson terlepas dari fakta bahwa perempuan berperan penting dalam merancang pakaian luar angkasa untuk astronot.
Menurut Smithsonian Magazine, faktanya pembuat pakaian dalam perempuan, Playtex, juga dikenal sebagai International Latex Corporation (ILC) adalah pembuat pakaian antariksa Apollo asli.Â
“Setiap pakaian luar angkasa Apollo dibuat dengan tangan menggunakan mesin jahit, jarum tunggal, lem, alat penyegel panas, dan perempuan membangun semuanya,” kata sejarawan, Douglas Lantry.
![]() Sabrina Thompson/foto:instagram/@nefertitipokahontas
|
Thompson bukan satu-satunya yang mendesain ulang pakaian luar angkasa tradisional dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah perusahaan swasta termasuk SpaceX dan Virgin Galactic telah meluncurkan pakaian luar angkasa dalam kendaraan versi mereka sendiri, yang menurut Thompson terkesan “sangat maskulin” dan “kurang warna.” Dengan desainnya, dia berharap membuat pakaian luar angkasa lebih “menyenangkan untuk dilihat.”
Terdapat elemen praktis yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pakaian perempuan untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa.
“Kita perlu membuat bagian payudara lebih besar, bahu tidak terlalu lebar, dan melebarkan pinggul,” jelas Thompson.
Saat ini, Thompson dan timnya masih sedang menyelidiki teknologi apa yang dapat mereka gunakan untuk merancang pakaian luar angkasa bertekanan mereka sendiri dan meneliti cara membuat desain yang dapat bekerja dengan kendaraan peluncuran yang berbeda.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)
[ad_2]
liputanbangsa.com