Mengapa Bulan Rajab Disebut Bulan Haram dalam Islam? – Liputan Online Indonesia

ByTia Putri

31 Desember 2024 , ,

liputanbangsa.comRajab dalam bahasa Arab bermakna agung dan terhormat.

Dalam ebook karya Udji Asiyah berjudul “Dakwah Kreatif Muharam, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban”, bulan rajab salah satu bulan haram yang dimuliakan.

Dalam QS At-taubah ayat 36 dijelaskan ada empat bulan haram, yaitu Zulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Menurut mufasir dari kalangan tabi’in Qatadah bin Diamah As Sadusi makna dari ayat At-taubah ayat 36 yaitu amalan saleh di bulan-bulan haram itu lebih besar pahalanya.

Sebagaimana perbuatan menganiaya lebih besar dosanya di bulan-bulan haram.

Walaupun secara umum perbuatan menganiaya adalah dosa besar.

Pada masa jahiliah bahkan zaman Nabi Ibrahim as, bulan haram sebagai bulan yang dimuliakan sehingga terdapat larangan untuk berperang pada bulan tersebut.

Dinamakan bulan haram karena pada bulan tersebut memiliki kehormatan dan keagungan serta larangan untuk berbuat maksiat.

Dalam firman Allah SWT pada surah Al-Maidah ayat 2.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram…,” (QS Al-Maidah : 2).

Sehingga semua jenis ibadah dan amal saleh anjurkan untuk diperbanyak pada bulan-bulan haram.

Seperti puasa, sedekah, memotong hewan untuk bersedekah dan amal mulia lainnya sebagai perbuatan yang dianjurkan.

Pada bulan rajab, juga dianjurkan untuk memperbanyak beristighfar.

Dianjurkan untuk beristighfar 70 kali ketika habis shalat subuh dan shalat isya.

“Rabbighfirli warhamni watub alayya”

Artinya: Ya Allah ampunilah (dosa-dosa) ku, sayangilah aku, serta terimalah taubatku.

Pada bulan Rajab terdapat peristiwa bersejarah yaitu Isra Mi’raj.

Dimana peristiwa tersebut sebagai momentum penting bagi umat Islam karena turunnya perintah Tuhan yaitu Shalat lima waktu.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *