KENDAL, liputanbangsa.com – Sebanyak 13 ribu hektare (ha) tambak mangrak/idle dari total luasan 78 ribu ha di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa akan direvitalisasi pada awal 2025.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan revitalisasi akan selesai pada 2029 di empat provinsi dan 28 kabupaten/kota..
Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Jumat (8/10/2024) pukul 08.00 WIB dilakukan “Sosialisasi Revitalisasi Tambak Pantura Wilayah Provinsi Jawa Tengah” bertempat di Aula Lt.2 Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, KKP dengan peserta 50 orang para pemangku kepentingan seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, DKP Kabupaten Kendal, para Kepala Desa, Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL), dan Pembudi Daya Ikan.
“Dukungan stakeholder menjadi kunci jalannya program revitalisasi tambak Pantura ini. Dukungan dari Pemda di antaranya dukungan ketersediaan lahan, membantu proses clean and clear lahan dan mengkoordinasikan masyarakat yang kondusif mendukung program revitalisasi tambak Pantura Jawa,” tertulis dalam sambutan Direktur Rumput Laut DJPB, Ir. Nono Hartanto, M.Aq.
Kepala DKP Kabupaten Kendal, drh Hudi Sambodo menyampaikan Pemkab Kendal menyambut baik atas program revitalisasi tambak pantura dengan Budidaya Nila Salin yang akan dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Kami sangat mendukung program ini, karena Nila salin punya prospek pasar yang cerah, komoditas ini juga memiliki beberapa keunggulan di antaranya dapat dibudidayakan di air payau dengan salinitas sampai dengan 20 ppt, pertumbuhan cepat dan tahan penyakit, proses budi dayanya mudah dan menghasilkan limbah yang minim,” papar Hudi Sambodo. (*)