PEKALONGAN, liputanbangsa.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memastikan bahwa saat ini distribusi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan para petani menjelang masa tanam masih lancar. Dengan begitu, para petani diharapkan untuk tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan bahan penyubur tanaman itu.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Pekalongan Budiyanto mengatakan, dari hasil pantauan yang menyasar dua distributor pupuk yaitu PT Sang Hyang Seri dan Gresik Cipta Sejahtera dan 4 kios pupuk, disimpulkan distribusi penyubur tanaman itu masih sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan.
“Demikian juga untuk penyaluran dari kios pupuk pada para petani. Semua terdistribusi dengan lancar,” katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Junaenah mengatakan bahwa harga pupuk ini biasanya akan melonjak menjelang masa tanam. “Oleh karena itu, kami terus melakukan pengawasan dan konsentrasi dalam penyaluran pupuk menjelang masa tanam,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini, harga pupuk subsidi urea sekitar Rp2.250 per kilogram dan NPK Rp2.300 per kilogram. Sedangkan nonpupuk subsidi urea dan NPK rata-rata 4-5 kali lipat dari harga pupuk subsidi.
Selain itu, pihaknya telah menerima laporan kendala dari kios pupuk yakni aplikasi pembelian yang masih sering mengalami masalah, sehingga hal itu cukup menyulitkan ketika petani hendak mengambil pupuk pesanan. Adapun dari para petani, kartu tani yang hanya dilayani pada cabang perbankan BRI sehingga dinilai kurang optimal. “Mereka menginginkan masing-masing unit dapat melayani kartu tani tersebut,” terangnya. (ara/lbi)