KARAWANG, liputanbangsa.com – Sejumlah kendaraan mengalami mogok massal usai mengisi bahan bakar di salah satu SPBU di Kabupaten Kawarang, Jawa Barat. Bukan cuma kendaraan pribadi, angkutan umum juga jadi ‘korban’.
SPBU yang mendapat komplain karena mogoknya kendaraan usai mengisi bahan bakar ialah SPBU Amansari Pertamina 34.413.06. Lokasinya di Jalan Raya Proklamasi, Kecamatan Rengasdengklok.
Seorang pengendara sepeda motor mengaku motor mogok setelah mengisi bahan bakar dan berjalan sekitar 50 meter dari SPBU tersebut.
Saya ngisi kemarin, setelah ngisi bensin terus keluar dari pom ada sekitar 50 meter dari SPBU, sepeda motor saya langsung mati,” ujar Ratim (35), Rabu (4/1/2023).
Bukan cuma motor Ratim yang mogok, beberapa kendaraan lain hingga angkutan umum yang mengisi bahan bakar juga ikut mogok setelah keluar dari SPBU tersebut. Ratim mengungkapkan ada 23 kendaraan yang mogok secara bersamaan.
“Tadi dikomplainkan (ke pihak SPBU), kalau nggak salah ada 23 sepeda motor dan dua mobil angkot. Semuanya diganti biaya servis,” jelasnya.
Ratim kemudian kembali lagi ke SPBU itu dan melakukan komplain. Menurutnya pihak SPBU bertanggung jawab dengan memberikan uang ganti rugi. “Iya udah didata kemarin, tadi diganti. Kalau saya diganti Rp 500 ribu, nggak tau yang lain,” imbuhnya.
Sementara itu, pengawas SPBU Amansari Pertamina 34.413.06 Teguh Aripianto menuturkan penyebab mogoknya puluhan kendaraan itu dikarenakan BBM tercampur dengan air.
“Dua hari kemarin kan hujan, jadi tangki BBM terkena rembesan air. Memang tak terdeksi alat kami, ini musibah saja kang,” ujar Teguh saat dihubungi detikJabar.
Teguh juga membenarkan ihwal adanya beberapa sepeda motor yang mogok setelah mengisi BBM di SPBU-nya imbas kejadian tersebut. Namun ia mengklaim kendaraan yang mogok tak sampai puluhan.
Ia juga menjelaskan, sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya memberikan ganti rugi sebesar Rp 500 ribu untuk sepeda motor dan Rp 650 ribu hingga Rp 1 juta untuk mobil yang mogok setelah mengisi bahan bakar.
“Penggantian itu sesuai dengan kondisi kerusakan, tangki yang rusak hanya yang BBM jenis Pertalite, saat ini sudah kita tutup dan tangki juga sudah disterilisasi,” ucap Teguh.
Pertamina juga angkat bicara soal kejadian tersebut. Manager Communication Pertamina Parta Niaga Regional Jawa Barat, Eko Kristiawan menjelaskan, insiden itu terjadi pada Selasa (3/1/2023) kemarin. Adapun bahan bakar yang tercampur air yakni jenis Pertalite.
“Iya kemarin, kami Pertamina menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujar Eko saat dihubungi detikJabar, Rabu (4/1/2023) malam.
Ia menuturkan, awal mula BBM diketahui tercampur air setelah ada seorang pengendara sepeda motor yang melakukan komplain karena kendaraannya tak menyala setelah melakukan pengisian Pertalite.
Setelah itu, petugas SPBU kemudian mengambil sampel BBM di tangki sepeda motor dan dilakukan pengecekan. Hasilnya, BBM jenis Pertalite yang ada di SPBU Amansari diketahui tercampur dengan air.
Setelah mengetahui kondisi mesin pada kendaraan serta pengujian sampel BBM jenis Pertalite itu, Eko mengaku, pihak SPBU langsung melakukan pengecekan terhadap tangki penyimpanan BBM.
Menurut Eko, tangki Pertalite di SPBU itu terkena rembesan air hujan. Namun saat ini tangki tersebut telah dikeringkan.
“Setelah dicek ke tangki penyimpanan BBM, benar disana ada rembesan, jadi tangki terkena rembesan air hujan. Kondisi saat ini sudah steril, tangki penyimpanan BBM sudah diperiksa ulang dan dikeringkan dari sisa air,” ujarnya.
Eko juga menjelaskan bahwa, pihak SPBU telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dari Polsek Rengasdengklok. Ia menyatakan untuk sementara ini, SPBU tersebut berhenti beroperasi untuk penanganan lebih lanjut.
“SPBU sudah berkoordinasi dengan Polsek setempat, sementara ini berhenti beroperasi untuk penanganan lebih lanjut, bagi masyarakat yang ingin melakukan pengisian BBM, bisa ke SPBU terdekat yaitu SPBU 34.413.25 dan SPBU 34.413.31 di Rengasdengklok,” pungkasnya. (dian/lbi)