SALATIGA, liputanbangsa.com – Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Tengah digelar terpusat di Kota Salatiga. Dari serangkaian acara berlangsung, salah satunya adalah Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebanyak 190 stan diisi oleh beragam jenis UMKM termasuk dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jateng.
Salah satu yang menarik, stan dari Dinas Sosial yang menampilkan potensi dan hasil karya penyandang disabilitas.
Staf Bagian Bimbingan dan Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Lanjut Usia Bojongbata Pemalang, Tuti Setyowati, mengatakan puluhan terapis penyandang disabilitas sensorik netra dari Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra Dristarastra siap memanjakan para pengunjung pameran dengan pelayanan pijat refleksi.
“Pelayanan pijat refleksi ini untuk umum atau para pengunjung pameran mulai dari pembukaan sampai penutupan dan tidak bayar alias gratis,” ujar Tuti di sela kegiatan pameran di Lapangan Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Sabtu, 18 Agustus 2024.
Tuti menyebutkan, terapis yang ikut dalam pameran tersebut berpengalaman karena telah dilatih dan dididik di laboratorium atau sanggar milik Dinas Sosial.
“Agar penyandang disabilitas bisa mandiri dan melaksanakan aktivitas sosialnya, dengan baik” jelasnya.
Tuti menyebutkan pengunjung juga bisa membeli berbagai makanan ringan maupun produk pakaian dan kerajinan berbahan kain perca karya penyandang disabilitas.
Tuti berpesan kepada masyarakat, warga Jawa Tengah khususnya bisa melapor ke Dinas Sosial Jateng jika menemukan penyandang disabilitas sensorik netra, sehingga mereka bisa memperoleh pelayanan sosial dan menjadi lebih berdaya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno, mengatakan rangkaian kegiatan telah terselenggara untuk memperingati Hari Jadi ke-79 Jateng.
Diantaranya Jateng Fair pada 26 Juli -11 Agustus 2024, bakti sosial, penyelenggaraan seni budaya, serta kegiatan olahraga seperti fun run, zumba, termasuk pameran UMKM.
“Penyelenggaraan pameran ini adalah upaya kita memfasilitasi para UMKM memamerkan produk-produk dan berinterkasi langsung dengan para konsumen,” katanya.
Salah seorang pengguna jasa terapis gratis di stand Dinas Sosial Jateng, Puji mengaku tubuhnya terasa lebih enak usai dipijat oleh terapis disabilitas. Sebelum dipijat, warga Salatiga itu merasa pegal pada bagian pundak dan lehernya.
“Saat melihat-lihat produk-produk UMKM ternyata ada stand pijat refleksi oleh disabilitas. Setelah dicoba terasa enak dan pegalnya hilang,” terangnya.
(ar/lb)