Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Distandarisasi PLN – Liputan Online Indonesia

Petugas saat mengecek data di layar di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

JAKARTA, liputanbangsa.comPT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersama dengan sejumlah original equipment manufacturer (OEM) tengah memfinalkan upaya standarisasi stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini mengatakan, simpflikasi SPBKLU berbagai macam merek kendaraan dan baterai setrum itu diharapkan dapat meningkatkan investasi serta adopsi motor listrik di tengah masyarakat mendatang.

“Saat ini masing-masing motor itu baterainya beda-beda mulai dari dimensi, voltase, protokol sangat kompleks untuk swap hanya untuk merek swap,” kata Ririn saat Seminar Nasional Ikaxa 2023 di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

Berdasarkan catatan PLN, saat ini, terdapat 10 jenis baterai kendaraan listrik yang digunakan oleh sejumlah merek motor listrik, seperti Viar New Q1, Viar Q1, Gogoro, Volta, Honda, SWAP (Smooth), GESITS, Kymco, Oyija, hingga United.

Sepuluh merek itu masih memiliki 3 varias tegangan, 2 varias plug, dan 2 variasi protokol.

Belakangan, PLN bersama dengan OEM dan kementerian teknis lainnya tengah memfinalkan integrated digital platform yang akan menyatukan aspek teknikal dan komersial masing-masing merek SPBKLU tersebut.

Nantinya, semua platform digital akan terhubung ke integrated digital platform tersebut sehingga aplikasi manapun bisa digunakan bertransaksi pada SPBKLU yang sudah mengikuti standar.

Di sisi lain, para investor akan mendapatkan akses ke strategic information system sehingga data transaksi dapat dimonitor secara real time dan pengembilan keputusan untuk ekspansi dapat dilakukan dengan baik.

“Kami dengan beberapa OEM dan ESDM sedang merumuskan ini, diharapkan standardisasi ini, sistem EV roda dua ini bisa tumbuh lebih cepat,” kata dia.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *