liputanbangsa.com – Nuansa Idulfitri tahun ini akan sedikit berbeda dengan tahun lalu. Pasalnya, masyarakat dapat bersilaturahmi dan menunaikan ibadah Salat Idulfitri tanpa mengenakan masker atas izin Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kondisi kesehatan dalam keadaan baik pasca Covid-19 membuat silaturahmi tanpa menggunakan masker tersebut dilakukan tahun ini, menurut Ketua Umum PB IDI Adib Kumaidi.
“Boleh kita silaturahmi dengan keluarga, saling berkunjung tapi dengan tetap yang kita kunjungi jaga kesehatannya, kita sendiri juga harus menjaga kesehatan kita,” kata Adib di Gedung Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/4).
Namun, Adib menjelaskan kebijakan tersebut menyesuaikan situasi dan kondisi tiap individu. Masyarakat diperkenankan menggunakan masker apabila merasa dalam kondisi kurang baik demi mencegah terjadinya penularan penyakit.
“Kalau yang kita kunjungi adalah orang-orang tua, kemudian ada risiko penyakit, sedangkan mungkin kita dalam kondisi kurang sehat, maka masyarakat tetap menggunakan masker,” imbuhnya.
Sedangkan, bagi masyarakat yang sedang dalam kondisi sehat, diperbolehkan Salat Idulfitri tanpa masker menurut Adib. Penggunaan masker juga diperuntukkan bagi individu yang mengaami gejala batuk dan pilek, terkhusus bagi lansia dan orang dengan komorbid.
“Boleh (Salat Idulfitri tanpa masker). Dengan syarat yang sama kalau kondisi kesehatan kita bagus, tidak ada batuk pilek ya kita enggak perlu pakai masker. Tapi kalau kita ada batuk pilek sebaiknya pakai masker,” tuturnya.
“Orang tua, lansia, apalagi yang ada komorbid sebaiknya pakai masker. Menjaga diri sendiri dan menjaga tidak menularkan orang lain,” tandasnya. (afifah/lbi)