JAKARTA, liputanbangsa.com – Tanggapan TKN Prabowo-Gibran terkait kabar pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis menjadi Rp 7.500 per porsi menegaskan bahwa informasi tersebut bukan merupakan pernyataan resmi dari tim atau calon presiden.
Menurut Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina, pernyataan mengenai pemangkasan anggaran berasal dari seorang pakar ekonomi, Pak Haryanto, dan bukan dari tim sinkronisasi atau dari Prabowo dan Gibran.
Silfester menjelaskan, bahwa anggaran untuk program makan bergizi gratis masih dalam proses pengkajian oleh tim sinkronisasi dan Dewan Pakar TKN.
Tim pakar juga sedang melakukan studi banding ke Jepang dan Tiongkok, yang dikenal berhasil dalam penerapan makan bergizi gratis untuk anak sekolah.
Silfester menambahkan bahwa anggaran per porsi makan bergizi gratis dapat berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada rantai distribusi dan kondisi lokal.
Dia juga mengingatkan bahwa penerima manfaat program ini akan disesuaikan dengan kebutuhan, dan anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi tidak akan mendapatkan manfaat dari program tersebut.
Pernyataan ini bertujuan untuk meredam kritik dan memastikan bahwa kebijakan yang diusulkan akan tetap mempertimbangkan efektivitas dan keberlanjutan program makan bergizi gratis di seluruh Indonesia.
(ar/lb)