WELERI, liputanbangsa.com – Destinasi wisata Desa Embung Bumiayu di Desa Bumiayu Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal mulai ramai kembali.
Kawasan embung yang dijadikan wisata kuliner tradisional tiap hari Minggu pagi itu pun tampak hidup. Puluhan pedagang makanan tradisional mulai berjualan kembali, sehingga mengundang para pengunjung.
Jajanan tradisional menjadi ciri khas Wisata Embung Bumiayu, seperti klepon, tiwul, ketan, lontong dan lainnya. Ada juga aneka minuman dan jamu tradisional, seperti jahe dan kunir asem.
Siti Aidah, salah satu pedagang mengatakan, sudah sebulan ini wisata Embung Bumiayu sudah ramai kembali. Ada sekitar 50 pedagang yang sudah membuka lapak dagangan.
Selain itu banyak pedagang dari luar desa setempat yang ikut berjuang, sehingga bertambah ramai.
“Yang pedagang dari desa sini sekitar 50 orang, tapi ada juga pedagang keliling ikut berjualan juga,” katanya.
Siti Aidah berharap, pihak desa menggerakkan kembali Pokdarwis maupun Bumdes untuk meramaikan kembali Wisata Embung Bumiayu.
Harapannya selalu ada kegiatan seperti senam bersama maupun hiburan kesenian tradisional sebagai daya tarik wisatawan.
“Sekarang pedagang sudah banyak yang jualan dan pengunjung juga sudah ramai, jadi harapannya dari pihak desa segera bergerak agar wisata Embung Bumiayu makin ramai,” harapnya.
Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kendal Ahmad Syahrul Falah berharap, desa wisata yang dulu sebelum pandemi Covid-19 sudah ramai, agar bangkit lagi.
Dengan demikian, fasilitas wisata yang ada tidak terbengkalai atau mangkrak begitu saja.
“Paska pandemi Covid-19, sudah banyak desa wisata yang bangkit dan ramai pengunjung, maka yang belum agar segera dibuka kembali,” harapnya.
Dibukanya wisata Embung Bumiayu diawali dengan event Embung Bumiayu Fair pada September 2018.
Event ini menjadi viral di media sosial, sehingga dibentuk pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ditandai dengan SK Kepala Desa Bumiayu dan SK Disporapar Kendal.
Wisata Embung Bumiayu kala itu diresmikan oleh Bupati Kendal Mirna Annisa pada Minggu 20 Januari 2019.
Peresmiannya ditandai dengan penyerahan Sertifikat Desa Wisata secara langsung oleh Bupati Kendal kepada Kepala Desa Bumiayu, Moh Johan dan disaksikan oleh Camat Weleri beserta jajaran Forkopimcam dan OPD terkait.
Embung seluas 1 hektar merupakan sumber pengairan untuk persawahan seluas 30 hektar. Selain itu, embung yang berada tidak jauh dari jalan utama juga menjadi tempat mancing masyarakat sekitar.
Masyarakat Desa Bumiayu yang kreatif, menangkap peluang menjadikan area di sekitar embung dijadikan pasar kuliner tiap hari Minggu pagi. Tidak kurang dari 60 pedagang pun ikut meramaikan wisata Embung Bumiayu.
Wisata Embung Bumiayu pun menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat desa setempat. Embung yang fungsi utamanya sebagai sumber pengairan tanaman pertanian warga, juga dimanfaatkan untuk area pemancingan umum.
Untuk meramaikan wisata, pada waktu itu tiap Minggu pagi rutin digelar senam bersama. Selain itu ada hiburan kesenian tradisional, seperti musik angklung, burok, reog, barongan dan kuda lumping.
Pandemi Covid-19 kala itu menjadikan wisata Embung Bumiayu terpaksa harus tutup.
Padahal sudah ada rencana pada pertengahan 2019 akan ditambah wahana permainan anak-anak yang akan dikelola oleh Bumdes Bumi Mandiri melalui Unit Desa Wisata. (*)