liputanbangsa.com – Zona Megathrust tersebar di seluruh Indonesia. Menjadi tempat pertemuan lempeng, tercatat ada empat Zona Megathrust di Pulau Jawa.
Sebagai informasi, Megathrust adalah daerah pertemuan antarlempeng tektonik yang berpotensi memicu gempa dan tsunami.
Zona ini diperkirakan bisa melepaskan energi secara berulang dalam siklus hingga ratusan tahun.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan ada ancaman dari dua megathrust di Indonesia, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Hal ini ia sampaikan usai gempa dengan Magnitudo 7,1 pada Kamis (8/8), yang memicu tsunami di Jepang bersumber dari Megathrust Nankai.
“Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap ‘Seismic Gap’ Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9),” kata Daryono, dikutip Senin (19/8/2024).
Seismic gap merupakan zona sumber gempa potensial, tetapi belum mengalami gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” tutur Daryono.
Menurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, segmen Megathrust Mentawai-Suberut dan Megathrust Selat Sunda terakhir kali menyebabkan gempa pada kurun waktu lebih dari ratusan tahun lalu.
15 Zona Megathrust di Indonesia
Tak hanya dua megathrust tersebut, berdasarkan peta yang sama, terdapat 13 megathrust yang mengepung Indonesia.
Beberapa di antaranya telah mengalami pecah segmen hingga membentuk segmen yang baru, seperti Segmen Mentawai yang terbagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.
Kemudian, ada juga segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yakni segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.
Meski bisa memperkirakan potensi kekuatan gempanya, para pakar tidak dapat memprediksi kapan gempa akan terjadi.
“Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut,” tulis BMKG dalam keterangannya.
Sejumlah studi mengungkap Megathrust ini, termasuk yang berada di dekat Jawa, berpotensi memicu tsunami hingga puluhan meter.
Dengan demikian, Pulau Jawa sebagai pulau dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia harus waspada.
Berikut daftar lengkap segmen megathrust yang mengancam Jawa seperti dikutip dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017:
Megathrust Bali
Potensi Magnitudo maksimum: 9,0
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 500 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: Belum ada catatan
Megathrust Jateng-Jatim
Potensi Magnitudo maksimum: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 440 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M 7,2 pada 1916; M 7,8 pada 1994
Megathrust Selat Sunda-Banten
Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 280 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: Magnitudo 8,5 pada 1699 dan 1780
Megathrust Jawa Barat
Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 320 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M 8,1 pada 1903; M 7,8 pada 2006
(ar/lb)