liputanbangsa.com – SpongeBob SquarePants menjadi serial kartun hit yang puluhan tahun menghiasi layar kaca. Serial itu menghibur penonton dari berbagai generasi lewat cerita sehari-hari di dunia bawah laut Bikini Bottom.
Plot serial berpusat soal kehidupan SpongeBob SquarePants yang tinggal di Bikini Bottom serta bekerja di Krusty Krab.
Ia menjalani rutinitas bersama karakter lain, seperti Patrick Star, Squidward, Sandy, dan Mr. Krabs.
Di balik cerita lucu dan mengundang tawa, beberapa episode SpongeBob SquarePants dinilai memiliki makna berlapis. Hal itu memicu dugaan fan bahwa serial tersebut tidak benar-benar polos dan lucu.
Rasa penasaran itu turut memantik kemunculan berbagai teori fan. Beberapa teori yang muncul bahkan cenderung lebih gelap dibanding warna SpongeBob SquarePants yang riang dan ceria.
Berikut lima teori gelap SpongeBob SquarePants yang menjadi perbincangan penonton selama ini.
1. Representasi Pemanasan Global
Salah satu teori paling populer tentang SpongeBob SquarePants adalah dugaan serial itu gambaran pemanasan global.
Menurut teori itu, Bikini Bottom bukan berlatar di bawah laut, tetapi merupakan daratan Bumi yang tenggelam.
Hal itu dibuktikan dari karakter SpongeBob yang berwujud spons dapur, bukan spons laut pada umumnya.
Teori lain terkait pemanasan global mengibaratkan Mr. Krabs sebagai korporasi besar yang tak peduli limbah, Patrick yang tinggal di bawah batu dan tak sadar dengan situasi, hingga Squidward sebagai seniman yang tidak dipedulikan.
2. Bikini Bottom Hasil Uji Nuklir
Teori lain menyebut Bikini Bottom sesungguhnya berada di bawah pulau karang bernama Bikini Atoll. Pulau asli di Kepulauan Marshal itu adalah tempat pemerintah AS melakukan uji coba nuklir saat Perang Dingin.
Teori itu berlanjut dengan menduga karakter di SpongeBob SquarePants terpapar radiasi nuklir. Mereka disebut dapat bicara dan kerap berlaku aneh karena tingkat radiasi di Bikini Bottom amat tinggi.
Kreator Stephen Hillenburg sejatinya sudah pernah menyangkal teori itu. Namun, fan masih meyakini teori tersebut masuk akal sehingga tetap populer.
3. Masalah Mental Karakter
Sebuah teori mengaitkan karakter SpongeBob SquarePants dengan masalah mental tertentu. Menurut teori itu, nyaris semua karakter serial kartun tersebut memiliki penyakit atau kelainan mental.
Sebut saja SpongeBob bergantung kepada orang lain alias kodependensi, Patrick Star mengidap gangguan identitas disosiatif, hingga Pearl yang terkena PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
Namun, teori ini sulit dibuktikan keabsahannya karena cenderung hanya mengelompokkan sifat para karakter SpongeBob SquarePants dengan kondisi mental tertentu.
4. Asal-usul Pearl
Pearl Krabs (Lori Alan) dan Mr. Krabs (Clancy Brown) dalam episode 11, Whale of a Birthday/Karate Island, season 4 SpongeBob SquarePants (2006).
Masa lalu Pearl menjadi misteri yang hingga kini belum dijelaskan gamblang dalam SpongeBob SquarePants. Hal itu membuat beberapa teori di balik asal-usul sang karakter ikan paus.
Pearl yang merupakan anak angkat Mr. Krabs itu diduga diadopsi karena orang tuanya mati imbas dibunuh pemburu paus. Mr. Krabs lantas memilih mengadopsi Pearl karena berteman dengan orang tua paus perempuan tersebut.
Teori itu memperkuat penyebab Mr. Krab yang notabene seekor kepiting menjadi ayah Pearl. Namun, mendiang Hillenburg kala memilih tidak mengungkapkan cerita Pearl diadopsi, sehingga asal-usul itu selamanya menjadi misteri.
5. Tujuh dosa mematikan
Muncul teori yang menyatakan terdapat tujuh karakter yang menjadi simbol dari tujuh dosa mematikan atau Seven Deadly Sins. Ajaran dari Alkitab itu menyebut tujuh dosa-dosa tercela dalam Kristen.
Beberapa karakter disebut menjadi perwujudan dari seven deadly sins. Patrick melambangkan malas (sloth), Gary menunjukkan sifat rakus (gluttony). hingga Plankton merepresentasi iri (envy).
Kemudian, Mr. Krabs melambangkan keserakahan (greed), Squidward menjadi simbol amarah (wrath), Sandy menunjukkan kesombongan (pride), dan SpongeBob menjadi gambaran nafsu (lust).
(ar/lb)