liputanbangsa.com – Kehadiran bunga Melati di pernikahan memang sudah sering dijumpai.
Beberapa daerah yang kerap menggunakan bunga Melati, yaitu Jawa, Sunda, Aceh, hingga Palembang.
Biasanya, ronce melati tersebut dipakai untuk aksesori di kepala, dengan bentuk yang berbeda-beda dari setiap daerah.
Ada yang bentuknya menjuntai, berbentuk bando, dirangkai untuk meng-cover konde, dan lain-lain.
Bunga Melati Punya Makna yang Mendalam
Bukan cuma sebagai hiasan, ada alasan kenapa bunga melati sering dipakai untuk pernikahan adat.
Itu karena ronce bunga melati punya makna berupa harapan atas penikahan yang suci, agung, dan penuh ketulusan.
Aroma wangi dari bunga melati tersebut juga melambangkan doa agar rumah tangga yang dijalankan tetap harum seperti bunga melati.
Jadi Elemen Penting dalam Pernikahan
Dalam tradisi Jawa, melati termasuk dalam tiga bunga sritaman. Bunga dengan aroma khas ini juga terkenal dengan istilah ‘rasa melad saka jero arti’ yang artinya adalah ‘dalam berucap dan berbicara, seharusnya mengandung ketulusan dan kejernihan hati nurani yang paling dalam’.
Punya Kaitan dengan Malam Pertama
Tahu nggak sih, ternyata bunga melati berhubungan erat dengan malam pertama seorang pengantin.
Aroma bunga melati merupakan salah satu bentuk aromaterapi afrodisiak yang bisa bantu meningkatkan gairah seksual.
Efek stimulasi dari aroma bunga melati juga membuat seseorang lebih sensitif terhadap isyarat seksual karena meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi.
Nah, itu dia beberapa alasan kenapa bunga melati sering dipakai di pernikahan adat.
(ar/lb)