liputanbangsa.com – Saat kamu ingin mencuci piring ataupun mandi lalu mencium bau yang tidak sedap, hal ini tentu akan sangat menjengkelkan.
Mengingat saat di rumah air sering digunakan juga untuk memasak, membersihkan, minum, dan mandi.
Bergantung pada sumber baunya, mengkonsumsi air bisa jadi tidak berbahaya atau membahayakan.
Jika masalah terjadi di setiap keran seluruh rumah, kemungkinan besar sumbernya adalah pasokan air utama.
Mengidentifikasi bau dapat membantu menentukan apa yang mungkin menyebabkan masalah. Melansir Better Homes & Gardens, berikut beberapa penyebab air di rumah berbau tidak sedap.
Klorin seringkali terdapat dalam persediaan air umum pada tingkat sekitar 0,2 hingga 2,0 parts per million (ppm), tetapi dalam beberapa kasus tingkat klorin dapat mencapai 5 ppm yang dapat menyebabkan bau klorin ringan.
Senyawa klorin memiliki sifat oksidasi yang kuat, sehingga efektif dalam membunuh bakteri.
Biasanya, bau tersebut hilang secara alami dalam beberapa menit setelah air terkena udara.
Klorin yang ada di dalam air dapat bereaksi dengan bahan organik yang menumpuk di dalam pipa sistem perpipaan.
Hal ini dapat menimbulkan bau klorin, meskipun baunya akan hilang setelah air dialirkan selama beberapa menit.
Bau belerang atau telur busuk biasa ditemukan dalam sistem perpipaan. Bau ini biasanya muncul saat bakteri tumbuh pesat di saluran pembuangan, pemanas air, atau sumur.
Seiring waktu, bahan organik dapat terkumpul di saluran pembuangan, menjadi tempat yang tepat untuk pertumbuhan bakteri. Mendisinfeksi dan membilas saluran pembuangan dapat menghilangkan bau.
Kontaminasi sumur merupakan masalah serius yang dapat disebabkan oleh sistem septik bocor, atau pertumbuhan bakteri yang merajalela di area tersebut.
Jika menggunakan pasokan air umum, segera hubungi otoritas pasokan air.
Bakteri Pengoksidasi Besi Menciptakan Campuran Besi dan Oksigen
Bau apek atau tanah pada air biasanya disebabkan oleh tingginya konsentrasi zat besi pada saluran pipa atau pasokan air.
Ketika zat besi dan oksigen bercampur, hal itu dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri zat besi untuk berkembang biak.
Jenis bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dapat menghasilkan lendir berwarna merah atau coklat yang menempel di bagian pipa.
Bau apek disebabkan oleh bakteri zat besi dalam air yang mati dan mengeluarkan bau apek.
Kontaminasi Alga
Kontaminasi alga dapat terjadi saat danau atau waduk mengalami ledakan populasi alga selama berbulan-bulan hangat dalam setahun.
Kontaminasi ini menyebabkan air berbau apek, tetapi juga dapat menimbulkan bau amis.
Jika menggunakan sistem sumur, lakukan desinfeksi pada sumur. Tetapi jika kamu terhubung dengan pasokan air publik, hubungi otoritas air setempat untuk melaporkan masalah.
Itulah penyebab air di rumah menjadi bau.
Â
(ar/lb)