liputanbangsa.com – Diabetes dapat mempengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi, menyebabkan pasangan yang menderita diabetes mengalami kesulitan untuk memiliki anak.
Gangguan kesuburan ini mempengaruhi baik laki-laki maupun perempuan.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Upik Anggraheni Priyambodo, Sp.O.G, Subsp. F.E.R., seorang spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi dari RS Pondok Indah.
“Diabetes bisa mengganggu kesuburan perempuan dan laki-laki. Masalahnya bisa pada kualitas sel telur dan sperma,” katanya dalam sebuah media briefing di Jakarta pada Kamis (18/7/2024).
Pada perempuan, diabetes dapat menghambat pematangan sel telur. Di dalam ovarium, ribuan sel telur biasanya ada satu yang matang.
Namun, pada perempuan dengan diabetes, hormon insulin tidak berfungsi dengan baik, menghambat pembentukan sel telur yang bisa dibuahi.
“Kalau diabetes tidak diatasi, kapan jadinya kehamilan,” lanjut dr. Upik. Oleh karena itu, menjaga kestabilan kadar gula darah adalah langkah utama sebelum menjalankan program kehamilan.
Di sisi lain, pada laki-laki, pembentukan sel sperma baru terjadi setiap 90 hari dan proses ini bisa terganggu oleh diabetes.
Gangguan hormon insulin dapat merusak pembuluh darah, yang merupakan sumber utama nutrisi.
Akibatnya, testis tidak dapat memproduksi sperma dengan baik. Dr. Upik menekankan bahwa diabetes harus terkontrol sebelum seseorang menjalankan program kehamilan.
(ar/lb)