liputanbangsa.com – Setiap rumah tentu menghasilkan sampah hingga menggunung dan dibuang untuk diangkut oleh petugas kebersihan.
Sebenarnya sampah rumah tangga ini sebaiknya tidak langsung dibuang begitu saja, tetapi dikelola terlebih dahulu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo Gulang Winarno mengatakan sebagian besar masyarakat belum mengelola sampah rumah tangga dengan optimal.
Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah.
“Sampah itu kalau tidak dikelola dengan baik, akhirnya akan mengganggu terkait kesehatan, (lalu lintas) transportasi, (dan) ekosistem. Kalau dikelola dengan baik, (sampah) tidak akan mengganggu (aktivitas) dan juga akan menambah nilai produktif,” ujar Gulang, Rabu (10/7/2024).
Justru dengan mengelola sampah rumah tangga, masyarakat bisa merasakan manfaat seperti hasil penjualan sampah bernilai, lho! Lalu, pekarangan di rumah akan lebih subur karena bisa menghasilkan kompos dari hasil pengelolaan sampah.
Lalu, bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga
1. Memilah Sampah Sesuai Kategori
Cara paling utama untuk mengelola sampah rumah tangga adalah memilah sampah sesuai kategori. Untuk kebutuhan rumah pada umumnya, Gulang menyarankan untuk memisahkan antara sampah organik, non organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Ia menjelaskan sampah organik seperti dari sisa makanan dan dedaunan. Sedangkan sampah non organik merupakan benda-benda yang terbuat dari plastik, kaleng, kertas, atau karton.
2. Mengompos Sampah Organik
Untuk mengurangi pembuangan sampah organik, kamu bisa memisahkan sampah tersebut untuk dijadikan pupuk. Ia menyebutkan penggunaan komposter atau wadah untuk menyimpan sampah organik secara tertutup. Setelah beberapa hari dibiarkan, sampah akan menjadi pupuk.
“Yang (sampah) organik bisa buat pupuk setidaknya buat tanaman kita sendiri di pekarangan rumah,” katanya.
2. Menjual Sampah Bernilai
Selain membiarkan pengepul atau petugas kebersihan mengangkut sampah untuk dikelola, kamu juga bisa menghasilkan ketika mengelola sampah. Sampah non organik yang memiliki nilai, seperti botol plastik, kertas, dan kaleng bisa dijual kalau diserahkan ke bank sampah.
“Sampah itu sebenarnya bisa menghasilkan untuk tambahan kebutuhan rumah tangga. Walaupun hal itu cuman sedikit, kalau dijual satu bulan juga menambah nilai atau membantu keuangan rumah tangga,” jelasnya.
3. Mengurangi Produksi Sampah
Supaya sampah tidak cepat menumpuk di rumah, kamu bisa beralih memakai barang-barang yang tidak bersifat sekali pakai. Dengan begitu kamu dapat mengurangi beban sampah yang perlu dikelola.
“Untuk mengurangi sampah juga, menggunakan alat-alat yang sekiranya dapat digunakan kembali. Jadi bukan plastik tapi yang nanti bisa digunakan untuk beberapa kali. Tidak sekali pakai terus dibuang,” imbuhnya.
4. Buang Sampah Pada Tempatnya
Terakhir, pastikan kamu membuang sampah pada tempatnya. Jangan asal buang di taman, pinggir jalan, atau sungai. Akan lebih baik lagi jika menyiapkan beberapa tempat sampah sesuai kategorinya.
“Di setiap rumah tangga itu ada tempatnya sendiri-sendiri, organik, non organik, dan B3 itu kita tempatkan (dan) tandain. Kalau kita memiliki kesadaran membeli tempat sampah yang terpilah tersebut,” pungkas Gulang.
Itulah beberapa tips mengelola sampah rumah tangga dengan baik. Semoga bermanfaat!
Â
(ar/lb)