SEMARANG, liputanbangsa.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat menggelar demo menolak Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di depan DPRD Jawa Tengah, Semarang, Kamis (13/4/2023).
Mahasiswa dari berbagai kampus itu memadati jalan depan DPRD Jateng. Ricuh pun tak bisa terkendali, para mahasiwa saling dorong dan mendesak masuk ke Gedung DPRD Jateng.
Bahkan aksi saling dorong itu mengakibatkan kawat berduri yang dipasang membentang di depan Gedung DPRD Jateng jebol.
Demo dilanjutkan dengan aksi membakar ban dan melempar beberapa tikus hidup ke arah Gedung DPRD Jateng.
Sempat duduk-duduk, massa mahasiswa kemudian bangkit dan memaksa masuk dengan merobohkan gerbang. Polisi yang bersiaga langsung berusaha membubarkan massa.
Brimob juga dikerahkan dalam pembubaran itu. Massa aksi ditembaki gas air mata dan terpencar ke dua arah. Massa yang masih berkumpul juga sempat dikejar dan dibubarkan.
Sebagai informasi, sebelum menggelar demo di depan Gedung DPRD Jateng, aksi penolakan UU Cipta Kerja ini terlebih dahulu di gelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Demo tersebut juga sempat diwarnai dengan kericuhan.
Massa mahasiswa memadati kantor Gubernur Jateng sekitar pukul 15.00 WIB. Massa yang datang mengenakan jaket almamater dari berbagai kampus di antaranya Undip, Unnes dan UIN Semarang.
Demo mulai memanas, saat mahasiswa dan polisi sempat terlibat aksi saling dorong setelah sebelumnya massa mahasiswa menginjak kawat berduri yang disiapkan polisi. Polisi kemudian membuat barikade berhadapan dengan mahasiswa. Massa mahasiswa mendorong barikade polisi ke arah gerbang kantor Gubernur.
Polisi kemudian mengerahkan water canon ke arah massa. Massa sempat kocar-kacir terkena semprotan water canon.
Massa mahasiswa yang terus merangsek membuat gerbang depan kantor Gubernur Jebol. Usai gerbang jebol, massa justru bergeser meninggalkan lokasi menuju depan Kantor DPRD Jateng.
(heru/lbi)