SEMARANG, liputanbangsa.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lakukan pelepasan bagi rombongan mudik gratis bagi warga Jawa Tengah yang merantau ke Pulau Sumatera secara virtual, Kamis (13/4).
Program tersebut diikuti setidaknya 800 peserta. Salah satunya Supri, seorang pria asal Semarang yang telah belasan tahun merantau di Medan, Sumatera Utara.
Pria yang bekerja sebagai penjual bakso di Medan itu tampak bahagia ketika berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (13/4) siang. Supri merasa senang karena akhirnya bisa merayakan Lebaran di tempat kelahirannya.
Lebih lanjut, Supri mengatakan dirinya terakhir kali mudik pada tahun 2012 lalu, dan ia sudah merantau ke Medan sejak 2009.
“Terima kasih Pak Ganjar sudah menyiapkan fasilitas mudik gratis ini. Saya sudah sebelas tahun Pak nggak mudik,” kata Supri kepada Ganjar.
Seorang warga Tanon Kabupaten Sragen, Wati juga turut merasa bahagia atas adanya program tersebut. Sudah 17 tahun lamanya ia merantau di Medan dan belum kembali ke Semarang. Selama ini, kata Wati, ia berjualan jamu untuk bisa menghidupi keluarganya di Sragen.
“Sudah 17 tahun Pak, saya di sini jualan jamu gendong. Alhamdulillah terima kasih mudik gratisnya,” kata Wati.
Program mudik gratis yang diinisiasi Ganjar tersebut mendapatkan apresiasi dari Ketua Semua Anak Rantau (Semar) Nusantara, Sumardi yang mewakili seluruh perantau dari Jawa Tengah.
“Mewakili seluruh perantau, maturnuwun Bapak yang sudah bersedia maringi fasilitas mudik lebaran gratis untuk saudara-saudara di Sumatera Utara khususnya, dan Sumatera umumnya. Sekali lagi, sebagai ketua Semar Nusantara kami ucapkan terima kasih kepada bapak,” ujarnya.
Usai melepas rombongan mudik, Gubernur Jawa Tengah 2 periode ini menaruh harapan kepada para pemudik dari Sumatera agar dapat sampai di Jawa Tengah dengan aman.
“Mudah-mudahan ini bagian dari kontribusi seluruh komponen masyarakat yang bergotong-royong untuk mengantarkan saudara-saudara kita diperantauan agar bisa mudik. Tadi ada yang sebelas tahun nggak mudik,” katanya.
Program mudik gratis ini juga bekerja sama dengan kereta api hingga masuk tahap registrasi ulang. Dengan adanya program tersebut, Ganjar berharap pemudik dapat memanfaatkannya dengan baik.
“Jangan sampai nanti keretanya sudah kami sewa dan mubazir. Karena, pengalaman tahun lalu banyak yang tidak datang. Maka, sekarang model kami pakai sistem. Yang mau membatalkan segera batalkan agar bisa diisi oleh penumpang yang lain,” ujarnya.
Antusias masyarakat untuk ikut dalam program mudik gratis sangat tinggi, menurut Ganjar.
“Karena ini ngantrinya juga cukup panjang, sehingga kita harapkan nanti seluruh gerbong keretanya juga penuh dan tadi saya lihat waktu mereka registrasi ternyata antusias masyarakat luar biasa,” katanya.
Koordinasi dengan pemerintah pusat, baik Kementerian Perhubungan maupun Kepolisian tengah di prioritaskan Ganjar. Hal itu guna menghadapi musik mudik Lebaran 2023.
“Beberapa hari ini Pemprov Jateng banyak menyiapkan infrastruktur, kami kebut untuk bereskan. Titik macet, semua kami antisipasi. Rasa-rasanya ini akan jadi arus mudik paling besar setelah pandemi. Saya titip kepada semuanya untuk bisa memanfaatkan situasi ini, untuk saling memaafkan dan bertemu keluarga dengan bahagia,” pungkas Ganjar. (afifah/lbi)