[ad_1]
KUDUS, liputanbangsa.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia saat ini kekurangan dokter spesialis. Tentunya terdapat beberapa faktor yang mendasari terjadinya hal tersebut. Meski begitu, saat ini kondisi dokter spesialis di Kabupaten Kudus terbilang aman.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus Ahmad Syaifuddin menjelaskan, berkurangnya dokter spesialis di Indonesia benar-benar terjadi. Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor, diantaranya kurangnya produksi dokter spesialis jua kurang meratanya distribusi dokter spesialis di Indonesia.
“Distribusi dokter spesialis menjadi hal yang sangat penting. Karena saat ini, pendistribusian tenaga dokter spesialis biasanya banyak terjadi di Kota, sehingga tidak merata,” ungkapnya.
Meski begitu, banyak diantara dokter spesialis yang enggan ditempatkan di daerah-daerah yang cukup pelosok. Hal tersebut dikarenakan di daerah tersebut alat kesehatannya kurang memadai ataupun tidak lengkap, yang menjadikan kinerja dokter spesialis dirasa menjadi terhambat.
“Kalau di Kudus ini dokter spesialis nya terbilang aman, kita bukan daerah yang pelosok untungnya. Jika di daerah pelosok, alat kesehatan biasanya tidak lengkap sehingga dokter spesialis tidak dapat bekerja sesuai kompetensinya,” ujarnya.
Pihaknya berharap, terkait distribusi dokter spesialis dan kebutuhan alat kesehatan di seluruh daerah dapat terkoordinasi dengan baik antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sehingga tingkat kesehatan di Indonesia dapat semakin meningkat. Dalam mencapai hal itu, tentunya diperlukan kerja sama yang baik.
“Semuanya harus ada koordinasi dan kerja sama yang baik, tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebik baik, dan tingkat kesehatan di Indonesia menjngkat,” tuturnya. (cr1/lbi)
[ad_2]
Beranda