SEMARANG, liputanbangsa.com – Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia Kwok Foong Seng mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Rabu (12/4). Pertemuan dua tokoh penting tersebut membahas tentang beberapa hal tentang keberlanjutan kerja sama dalam bidang ekonomi di Jawa Tengah, termasuk potensi kerja sama green energy.
“Ini kunjungan pertama saya ke Jawa Tengah, di Semarang. Kami berdiskusi banyak hal tentang masa depan dari kedua negara, dan kerja sama yang sudah berjalan termasuk potensi kerjasama lebih lanjut di beberapa hal seperti energi terbarukan dan keberlanjutan ekonomi,” kata Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Foong Seng, usai bertemu Ganjar Pranowo.
Hubungan kerja sama bidang industri telah dijalankan Singapura dan Jawa Tengah, tepatnya pada perusahaan asal Singapura yang memiliki pabrik di Kendal Industrial Park. Oleh karena itu, kwok mengatakan Singapura dan Jateng mempunyai hubungan spesial. Ia juga memberikan apresiasi kepada kawasan industri Kendal yang semakin berkembang.

“Kami punya keterlibatan di sana (Kendal Industrial Park) dan kami kunjungi kemarin. Lokasinya tidak hanya berjalan dengan baik, tapi juga berkembang. Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur atas dukungan dan perhatiannya ke proyek ini. Kami berharap akan berlanjut sebagai simbol kedekatan relasi baik dua negara bertetangga, antara Indonesia dan Singapura,” katanya.
Potensi kerja sama energi baru terbarukan ialah pembahasan yang menjadi topik pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Kwok Foong Seng. Diketahui Kwook Foong Seng sangat peduli dengan isu climate change.
“Selamat datang sahabat baru, Pak Kwok. Beliau ini menarik, karena tadi mengenalkan bahwa beliau sangat hobi dengan isu climate change. Kami diskusi terkait energi terbarukan dan potensi-potensi kerjasama antara Indonesia dengan Singapura, termasuk potensi suplai energi yang bersumber dari green energy yang bisa dikirim ke Singapura, ini menarik,” katanya.

Singapura diketahui menawarkan kerja sama untuk memberikan pelatihan kepada aparatur sipil negara (ASN) terkait pengelolaan pemerintahan, isu ekonomi sekuler, hingga pengelolaan sampah. Hal itu karena buah dari kerja sama bidang ekonomi dan industri dengan Singapura sudah berjalan baik, menurut Ganjar.
“Menurut saya, ini bagian dari kebutuhan masa depan. Tentu saja termasuk dunia digital, teknologi informasi, dan sebagainya. Kami akan dorong untuk kebaikan kedua negara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ganjar juga menyampaikan respon dari Dubes Singapura terkait potensi besar yang dimiliki Indonesia, termasuk Jawa Tengah, dalam hal carbon credit, pemakaian tenaga surya, dan lainnya.
“Beliau tadi memberikan banyak gambaran potensi-potensi yang ada di Indonesia termasuk yang ada di Jawa Tengah. Potensi kita menggunakan tenaga surya di floating area, seperti waduk atau mungkin laut yang itu sangat bisa kita jadikan sebagai satu potensi industri energi , yang nanti bisa kami dorong,” kata Ganjar. (afifah/lbi)