YOGYAKARTA, liputanbangsa.com – Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ajak masyarakat untuk napak tilas kejayaan Mataram Islam. Hal itu karena kunjungan wisatawan ke Yogyakarta turun ketika bulan Ramadhan, sehingga pihaknya memanfaatkan situasi tersebut untuk menarik wisatawan ke DIY dengan wisata religi.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, “Wisata di bulan Ramadhan lebih mendorong ke wisatawan muslim, bagaimana para wisatawan minat khusus yang ingin napak tilas kejayaan Mataram Islam,” ujarnya pada Selasa (28/3).
Pada tahun sebelumnya, penurunan okupansi selama periode Ramadhan juga terjadi.
Sekitar 10-20 persen okupansi akan bertahan sampai satu pekan jika sesuai dengan prediksi Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo.
“Sudah rutin kok Ramadhan memang begitu. Nanti mendekati akhir baru naik,” ucap dia.
Menurutnya, hotel-hotel akan menutup biaya operasional saat bulan Ramadhan dengan menawarkan paket-paket buka bersama (bukber) tiap restorannya.
Transaksi kuliner di DIY ketika ramadhan cenderung meningkat, meski jumlah wisatawan turun. Terutama bagi restoran atau warung yang memiliki pemandangan indah.
“Budaya bukber ini cukup bagus untuk menggeliatkan sektor kuliner, baik di hotel, restoran maupun warung yang memiliki view sangat indah,” kata dia.
Peningkatan tren belanja di sektor kuliner ini tidak terpengaruh oleh adanya larangan buka bersama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menurutnya.
“Tidak ada pengaruh. Larangan hanya untuk pejabat bukber, sedangkan masyarakat bebas,” ujar dia. (afifah/lbi)