liputanbangsa.com; Banjir Rob Rendam Tanjung Emas, Karyawan Pabrik Diliburkan

ByWeb Support

3 Desember 2022
BANJIR ROB LAGI: Seorang karyawan pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas menuntun sepeda motornya yang mogok saat menerjang genangan banjir rob di Jalan Coaster. (kiri) Para karyawan pabrik memilih jalan kaki menuju tempatnya bekerja. (FOTO-FOTO: NUR CHAMIM/ JAWA POS RADAR SEMARANG)

[ad_1]

Liputanbangsa.com, SEMARANG – Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang kembali dilanda banjir rob, Jumat (2/12) pagi. Genangan air setinggi 50 cm ini bukan dikarenakan adanya tanggul jebol, namun disebabkan limpasan air laut alias rob. Kondisi itu diperparah hujan deras yang menguyur pada malam hari.

“Bukan tanggul jebol. Tapi limpasan air laut dari dermaga, di situ lokasinya agak rendah,” ujar Aris, karyawan PT Grand Best kepada Jawa Pos Radar Semarang, Jumat (2/12).

Aris mengatakan, sebelum terjadi banjir rob, kawasan tersebut diguyur hujan deras pada Kamis (1/12) malam. Setelah hujan mereda, tiba-tiba arus deras mengalir dari belakang pabrik tempatnya bekerja di Jalan Coaster Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sekitar pukul 01.30 dinihari.

BANJIR ROB LAGI: Seorang karyawan pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas menuntun sepeda motornya yang mogok saat menerjang genangan banjir rob di Jalan Coaster. (kiri) Para karyawan pabrik memilih jalan kaki menuju tempatnya bekerja. (FOTO-FOTO: NUR CHAMIM/ JAWA POS RADAR SEMARANG)
BANJIR ROB LAGI: Seorang karyawan pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas menuntun sepeda motornya yang mogok saat menerjang genangan banjir rob di Jalan Coaster. (kiri) Para karyawan pabrik memilih jalan kaki menuju tempatnya bekerja. (FOTO-FOTO: NUR CHAMIM/ JAWA POS RADAR SEMARANG)

“Kebetulan saya kerja sif malam. Saya pulang pukul 07.00 pagi, ketinggian air di jalan sini (Jalan Coaster) masih sepinggang,” katanya.

Pantauan Jawa Pos Radar Semarang di Pelabuhan Pos 4, tepatnya di bawah Jalan Arteri Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tanjung Emas, terdapat ratusan karyawan dari berbagai perusahaan memarkirkan sepeda motornya karena jalan tergenang banjir rob cukup tinggi.

Mereka tak berani menerjang banjir rob, karena dipastikan mesin motor bakal ngadat. Para karyawan itu pun memilih naik truk trailer yang disiapkan oleh perusahaannya.

Karyawati PT Pinnacle Apparels Ida Romauli Panggabean mengaku, setiba di Pelbuhan Pos 4, banjir rob setinggi lutut orang dewasa.

“Tadi pagi segini (sambil menunjuk paha), sekarang pukul 10.00 sudah surut tinggal selutut,” ujarnya.

Meski sampai di pabrik, ia dan karyawan lain tidak bisa bekerja lantaran listrik padam. Akhirnya, semua karyawan pabrik tersebut diliburkan sehari.

“Di pabrik tidak banjir. Yang banjir hanya jalanan menuju pelabuhan. Tapi, karena listrik padam, akhirnya kami diliburkan,” katanya.

“Katanya trafonya ada yang njebluk, listrik padam, kami disuruh pulang,” tambah karyawati PT Pinnacle Apparels lainnya, Tuti.

Koran ini sempat menyusuri sejumlah jalan di dalam Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Di Jalan Coaster, banjir rob dengan ketinggian seroda truk. Banyak pengendara sepeda motor nekat menerjang banjir rob hingga mesinnya mogok.

“Ini saya mau kembali ke pabrik lagi. Mau ambil motor, tadi pagi pas pulang gak berani bawa motor. Banyak yang mogok,” kata Aris.

Menurut warga Tambaklorok, Semarang Utara ini, para pekerja pabrik lebih memilih jalan kaki untuk menuju ke dalam Kawasan Tanjung Emas. Sepeda motor mereka diparkir di sepanjang Jalan Ronggowarsito, depan Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan di bawah flyover Jalan Arteri Yos Sudarso.

“Karyawan di pabrik saya tetap kerja. Tidak diliburkan,” ujarnya.

Kawasan Lamicitra yang dulu diterjang banjir rob parah, kemarin terlihat kering. Genangan air hanya ada di luar kawasan Lamicitra. Meski demikian, para pekerja yang masuk ke dalam kawasan tersebut lebih memilih jalan kaki. Selain itu, ada juga yang menumpang truk trailer menuju pabrik.

“Sejak pukul 05.30 Jalan Coaster sudah banjir rob. Tapi kalau di sini tidak banjir. Hanya ada satu perusahaan yang tiba-tiba diliburkan,” kata Satpam PT Lamicitra Teguh.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Retno Widyaningsih mengatakan, banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang disebabkan oleh air laut pasang ditambah dengan curah hujan yang tinggi. Air laut pasang tersebut, kata dia, sudah diprediksi dan diperkirakan akan terus terjadi hingga 4 Desember mendatang. Tak hanya di pesisir utara Kota Semarang, air pasang juga terjadi di sepanjang pantai utara Jateng, seperti Pekalongan, Sayung Demak, dan Tegal.

“Kebetulan minggu ini adalah fase air laut pasang tertinggi. Kita sudah mengeluarkan peringatan dini, dari tanggal 30 (November) kemarin. Jadi, sebenarnya terjadi pada dini hari. Kalau pagi sudah mulai surut. Cuma ada penambahan curah hujan cukup signifikan. Itu yang mungkin menambah air pasang bertahan hingga pagi hari,” bebernya.

Retno menjelaskan, titik tertinggi air pasang terjadi pada pukul 03.00-04.00 pagi. Saat itu, ketinggian air pasang mencapai 190 cm.

“Mulai surut lagi pukul 07.00 pagi dan normal pukul 11.00,”katanya.

BMKG sudah memprediksi di awal bahwa perkiraan musim hujan dan puncak musim hujan pada Desember 2022 hingga Januari 2023. Selain itu, kondisi tersebut tergantung dari kumpulan awannya.

“Kebetulan tadi malam ada awan tebal di pantai utara yang berdampak pada air laut pasang pagi ini (kemarin, Red),” jelasnya. (mha/fgr/aro)

[ad_2]
liputanbangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *